Filosofi Keris Kebo Teki dan Keris Kebo Lajer
Keris Kebo Teki |
Hartalangit.com - Keris Kebo Teki atau sering disebut juga Keris Mahesa Teki adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan gandhik agak tinggi dan bilahnya pipih agak lebar jika dibandingkan dengan Keris-Keris lain pada umumnya.
Ricikan pada Keris Kebo Teki, antara lain:
• Kembang kacang
• Jalen
• Lambe gajah (seringkali lebih dari satu)
• Blumbangan
Pada zaman dahulu Keris Kebo Teki/Mahesa Teki banyak dimiliki oleh orang-orang dari golongan terhormat seperti para tuan tanah, para sodagar dan pedagang hasil bumi.
Baca juga: Keris pusaka penarik rejeki
Filosofi dan tuah Keris Kebo Teki:
Keris Kebo Teki memiliki makna filosofi Kerbau yang sedang menjalani laku teteki atau disebut juga dengan laku mati raga (bertapa). Secara spiritual Kebo (Kerbau) sering juga dipersepsikan sebagai sosok panuntun.
Sebagai panuntun, Kebo (Kerbau) dipahami memiliki fisik yang kuat dan besar, rajin bekerja, setia dan sabar. Di samping itu para orang tua jaman dulu telah mewarisi kearifan lokal serta tradisi leluhur di bidang agraris yang memandang Kerbau sebagai "Rojokoyo" yang memiliki makna "Rojo" artinya Raja dan "Koyo" artinya kaya. Jadi maknanya adalah Kerbau yang dipahami sebagai "Raja" untuk mendapat hasil yang berlipat ganda (misalnya dari membajak sawah). Maka tidak heran jika dipandang dari sisi materialistik, Kerbau memberikan optimisme dalam menjalani hidup.
Segala sesuatu di dunia ini pada hakikatnya memang dari TUHAN. Namun, sebagai Manusia kita diwajibkan untuk berusaha, baik secara lahir maupun secara batin untuk dapat keluar dari segala kesulitan dan meraih cita-cita. Dalam laku "Teteki" sendiri, salah satunya dijalani dengan laku Topo kungkum atau berendam di sungai tempuran pada malam hari.
Topo kungkum dipahami sebagai laku pembersihan diri untuk membersihkan segala bentuk sengkolo (kesialan) dalam kehidupan yang membuat usaha dan cita-cita kita tersendat, serta sebagai wujud pertobatan Manusia untuk dapat mencapai hidup yang lebih baik.
Tapi sebetulnya terdapat kiasan makna yang lebih dalam dari pada sekedar hanya berendam di sungai saja. "Nempur" di sungai tempuran bukan berarti aktifitas fisik saja akan tetapi lebih bermakna spiritual.
Baca juga: Makna spiritual dari topo kungkum
Aliran sungai atau air adalah lambang dari sumber kehidupan di alam semesta ini, dan sumber kehidupan yang sejati adalah TUHAN. Oleh karena itu, "nempur" sesungguhnya adalah menyongsong campur tangan atau pitulungan (pertolongan) dari Yang Maha Kuasa.
Keris Kebo Teki adalah sebuah visi dari pemiliknya yang ingin mewujudkan kemudahan hidup, keselamatan dunia-akhirat, dan kemakmuran sampai pada keturunannya yang tentu saja harus dijemput dengan sebuah lelaku (ikhtiar).
Filosofi dan tuah Keris Kebo Lajer:
Sedangkan Keris dhapur Kebo Lajer/Mahesa Lajer mengandung makna dan harapan agar pemilik Keris ini bisa memiliki semangat seperti kerbau yang giat bekerja tanpa kenal lelah untuk menghidupi keluarganya.
Keris Kebo Lajer |
Tuah Keris Kebo Lajer dipercaya dapat menolak wabah penyakit. Karena kepercayaan itulah pada zaman dulu Keris ini banyak dimiliki oleh para petani dan peternak karena mereka percaya bahwa Keris Kebo Lajer dapat manangkal serangan hama tanaman serta wabah penyakit yang dapat menyerang hewan ternak.
Selain itu, tuah Keris Kebo Lajer juga dipercaya dapat membantu penghidupan para petani, menyuburkan tanaman sehingga hasil panennya melimpah dan juga dapat menolak wabah penyakit pada hewan ternak sehingga dapat berkembang biak dengan baik tanpa terserang wabah penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak.
Baca juga: Tuah pusaka pamor singkir untuk menangkal hama dan wabah penyakit
Demikian sedikit informasi tentang filosofi Keris Kebo Teki dan Keris Kebo Lajer yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit yang lain.
Semoga bermanfaat
Terina kasih
Post a Comment for "Filosofi Keris Kebo Teki dan Keris Kebo Lajer"