Cara merawat dan memperlakukan Keris pusaka yang benar
Ilustrasi |
Hartalangit.com - Jika kita berniat untuk memiliki Keris pusaka, ada baiknya untuk mengetahui bagaimana tata cara merawat Keris agar tetap awet dan terawat dengan baik. Tapi sebagian pemilik Keris hanya mengenal tehnik dan tata cara perawatan Keris sepenggal-sepenggal saja, sehingga antara perawatan bilah Keris dan pelestarian budaya menjadi saling bertentangan. Perawatan Keris yang benar yaitu seperti yang dilakukan oleh kalangan Kraton, baik Surakarta maupun Yogyakarta.
Berikut ini perawatan Keris pusaka yang benar mengikuti tradisi leluhur:
1. Bersihkan Keris setiap satu tahun sekali seperti yang dilakukan oleh kalangan Kraton, yaitu dilakukan pada bulan Besar, Suro atau Maulud.
Pembersihan/penjamasan Keris pusaka dilakukan secara menyeluruh, baik dari sisi eksoteri maupun isoterinya. Penjamasan dimaksudkan untuk membersihkan karat dan kotoran yang menempel agar tidak merusak bilah Keris.
Proses penjamasan Keris pusaka dimulai dari proses mutih, kemudian mewarangi dan mengolesi bilah Keris dengan minyak. Tapi jika Keris tidak berkarat, maka cukup dibilas dengan air kembang saja lalu dikeringkan dan di olesi minyak.
Baca juga: Makna sesungguhnya dari ritual jamasan pusaka
2. Keris juga perlu dirawat satu bulan sekali, yaitu pada malam jumat kliwon, selasa kliwon, atau setiap hari kelahiran (weton) kita dengan cara mengolesi bilah Keris menggunakan minyak cendana, kenanga atau minyak melati.
3. Simpan Keris ditempat yang baik dan aman serta pada posisi yang agak tinggi. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tidak bisa menjangkaunya, karena bagaimanapun juga Keris adalah benda tajam yang berbahaya.
Sebagai penggemar Tosan Aji, mungkin kita tidak hanya memiliki satu Keris saja, selain Keris mungkin kita juga memiliki Tombak, Pedang, Kudi, Wedung, Menur atau yang lainnya. Dan jika jumlah Keris atau Tosan Aji lain yang kita miliki cukup banyak, maka perlu dibuatkan tempat khusus untuk menyimpannya seperti lemari khusus atau kamar khusus.
Penyimpanan Keris pusaka harus di atur sedemikian rupa agar Keris dengan tangguh paling tua berada pada posisi paling atas. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati Mpu pembuat Keris tersebut, karena jika Keris tersebut merupakan Keris pusaka kuno pasti dibuat oleh leluhur dari para Mpu di masa berikutnya. Jadi alangkah baiknya jika pusaka buatan para leluhur yang lebih sepuh ditempatkan pada posisi paling atas sebagai simbol penghormatan kepada sesepuh Mpu Keris.
Baca juga:
Cara dan etika menghunus Keris dari warangkanya
Demikian sedikit informasi tentang cara merawat dan memperlakukan Keris pusaka yang benar. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Cara merawat dan memperlakukan Keris pusaka yang benar"