Asal-Usul Pedang Samurai Jepang dan Rahasia Keampuhannya

Ilustrasi Pedang Katana Jepang

Hartalangit.com - Pedang Samurai Jepang sangat terkenal keampuhannya sejak zaman dahulu, dan sampai sekarangpun masih sangat diminati oleh banyak orang. Bahkan ada yang sengaja mencari pedang tersebut sebagai bisnis untuk diperjual belikan dengan harga yang sangat fantastis dan ada juga yang memang mencarinya karena hobi untuk dikoleksi.

Sebetulnya Samurai bukanlah nama sebuah pedang, melainkan nama ksatria dari Jepang yang memiliki jiwa pelindung dan pemberani pada masa LORD atau TUAN TANAH di Jepang. Samurai adalah orang yang disewakan atau bekerja pada LORD dengan senjata pedang bernama Katana atau Nihonto.

Jadi, Samurai sebetulnya adalah nama dari pemilik pedang  tersebut. Karena pedang Katana atau Nihoto milik Samurai ini memiliki kekuatan dan ketajaman yang sangat luar biasa, maka nama Samurai sebagai pemilik pedang ini menjadi sangat terkenal diseluruh pelosok Dunia. Dan sampai sekarang nama Samurai menjadi sebuatan untuk pedang yang berasal dari Jepang tersebut.

Harga dari Pedang Samurai tergantung dari spesifikasi pedangnya. Konon harga pedang Samurai asli yang paling murah sekitar 300 juta untuk ukuran yang kecil (sekitar 12-15 inchi panjang bilahnya). Jika melihat nilainya, maka tidak heran jika banyak orang yang tergiur untuk memiliki pedang ini karena harga jualnya yang sangat fantastis.

Baca juga: Benda-benda pusaka yang banyak diburu dan bernilai fantastis

Keampuhan dari Pedang Samurai terletak pada material bahan penyusunnya dan juga dari proses pembuatannya. Jika dilihat dari materialnya, Pedang Samurai terbuat dari Titanium yaitu sebuah unsur kimia dalam Tabel periodik yang memiliki Simbol TI dengan nomor atom 22.

Titanium merupakan logam Transmisi yang sangat ringan, kuat, tahan terhadap korosi, tahan terhadap air laut dan chlorine. Warna dari Titanium ini adalah putih - metalik - keperakan. Bahan Titanium banyak digunakan dalam alloy yang kuat dan ringan (terutama dengan besi dan aluminium).

Salah satu karakteristik Titanium yang paling terkenal yaitu memiliki kekuatan yang sama dengan baja tetapi beratnya hanya 60% saja dari baja.

Sifat Titanium mirip dengan Zirconium secara kimia maupun fisika. Sifat yang baik dari Zirconium adalah sangat keras. Sedangkan keunikan sifatnya yang jarang dimiliki oleh material/bahan lain yaitu jika Zirconium mengalami benturan atau pukulan, material/bahan ini justru akan semakin keras. Hal ini disebabkan karena pada saat terkena benturan akan muncul tegangan sisa dari dalam bahan Zirconium.

Inilah keunikan dari Zirconium termasuk Titanium yang tidak dimiliki oleh material/bahan lain. Jadi ini adalah material/bahan yang sangat langka, sehingga memiliki harga jual yang relatif tinggi.

Tegangan sisa adalah tegangan yang tersimpan sebelum material/bahan terpengaruh oleh gaya luar, baik itu gaya tekan, gaya tarik ataupun gaya puntir. Jika dicontohkan pada material/bahan pada umumnya seperti logam baja, tegangan sisa dapat terbentuk jika struktur senyawanya saling berdesakan satu sama lain.

Baca juga: Sejarah dan Keampuhan Pedang Luwuk

Jika molekul-molekul penyusun material/bahan saling berdesakan tentu akan membuat bahan/material tersebut menjadi semakin kuat dan keras. Hal ini dapat dicontohkan pada proses Heat Treatment untuk pengerasan pada logam dengan cara Quenching (Penyepuhan).

Quenching atau penyepuhan pada sebuah logam dapat dilakukan dengan cara memanaskan logam sampai pada daerah Austenisasi, kemudian logam tersebut dicelupkan pada Fluida (cairan) seperti air, oli, atau yang lainnya.

Proses ini akan menghasilkan sebuah logam yang lebih keras dari logam aslinya (sebelum dilakukan proses Heat Treatment). Hal ini disebabkan karena munculnya tegangan sisa pada material/bahan yang telah mengalami Quenching (Penyepuhan) tersebut.

Peningkatan kekerasan dapat terjadi karena pada saat proses pemanasan sebuah logam, sebetulnya molekul-molekul penyusun logam tersebut bergerak secara zik-zak dengan kecepatan yang berbanding lurus dengan temperatur pemanasan. Artinya, semakin meningkat temperaturnya maka semakin cepat pula pergerakan molekul-molekul tersebut, sehingga pada saat itu, susunan dari molekul menjadi tidak beraturan.

Jika pada kondisi seperti itu dilakukan pencelupan kedalam media cairan, tentunya akan terjadi penurunan temperatur yang sangat drastis. Perubahan temperatur secara tiba-tiba inilah yang mengakibatkan susunan molekul-molekul penyusun logam tidak sempat membentuk formasi yang rapi dan teratur seperti pada kondisi normalnya (sebelum dilakukan proses heat treatment).

Posisi molekul-molekul logam tersebut ada yang berdesak-desakan ada yang longgar. Untuk bagian molekul yang berdesakan akan menyebabkan terjadinya pengerasan pada loham. Sedangkan pada bagian molekul yang longgar akan mengalami sifat getas (rapuh). Oleh karena itulah pada suatu logam yang telah dilakukan proses Quenching (Penyepuhan) akan mengalami peningkatan sifat kekerasan dan juga penambahan sifat getas (rapuh).

Jika ditinjau dari material/bahan penyusunnya, Pedang Samurai memiliki material pilihan yang bersifat ulet, keras dan ringan. Disamping itu keuletan dan kekerasan dari meterial bahan pedang Samurai masih ditingkatkan lagi dengan perlakuan (proses) pada material/bahan tersebut menggunakan teknik yang sama dengan teknik pembuatan sebilah Keris, yaitu dengan cara ditempa dan dilipat-lipat pada saat logam pada kondisi temperatur panas (temperature austenisasi) dengan jumlah lipatan yang sangat banyak. Lipatan-lipatan inilah yang membuat pedang Samurai menjadi semakin baik kualitasnya.

Dalam ilmu Komposit, lipatan-lipatan ini dapat disamakan dengan material Hanycomb, yaitu material yang dibentuk dari beberapa lipatan seperti pada sarang lebah. Dengan susunan seperti ini akan menyebabkan material menjadi semakin keras dan ulet.

Baca juga: Legenda Mandau terbang suku Dayak dan kesaktian Panglima Burung

Demikian sedikit informasi tentang asal-usul pedang Samurai Jepang dan rahasia keampuhannya yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Share :