Filosofi dan Tuah Keris Sepang
Keris Sepang |
Hartalangit.com - Keris Sepang adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan ukuran panjang bilah sedang dan relatif tipis karena tidak menggunakan odo-odo.
Bentuk Keris Sepang agak berbeda dari bentuk Keris pada umumnya karena Keris ini tanpa gandhik dan dengan sor-soran yang hampir simetris dikedua sisinya.
Selain itu juga tidak terdapat pejetan, penampang gonjo depan dan belakang sama (tanpa sirah cecak), dan ada juga yang memakai gonjo wilut dengan tambahan kanyut kembar yang terletak di ujung belakang gonjo menyerupai duri yang melengkung ke atas dibagian kanan dan kirinya, sedangkan ricikan lainnya tidak ada.
Keris Sepang termasuk salah satu dhapur Keris yang cukup populer dan banyak dicari oleh para pecinta dan kolektor Tosan Aji, terutama yang percaya pada isoteri Keris. Karena Keris ini dipercaya memiliki tuah untuk poligami.
Baca juga: Filosofi dan Tuah Keris Karno Tanding
Filosofi Keris Sepang:
Dibalik kepercayaan akan tuahnya, Keris Sepang memiliki filosofi yang sangat dalam tentang kehidupan.
Bentuk gandhik kanan dan kiri yang hampir simetris merupakan simbol kesetaraan antara laki-laki dan perempuan untuk saling memberi dan saling menerima serta saling melengkapi.
Sebagai pasangan suami-istri harus saling mencintai dan di cintai, saling menguatkan di saat-saat sulit, saling menjaga kehormatan dan martabat, dan juga untuk saling menutupi kelemahan atau kekurangan masing-masing.
Gandhik Keris Sepang yang simetris melambangkan keseimbangan, kesetaraan dan keadilan. Sepang berasal dari kata "Pang" yang artinya cabang untuk melambangkan keseimbangan dan keadilan seperti sebatang pohon yang bisa
menopang dengan baik semua cabang-cabangnya.
Gonjo adalah bagian Keris yang menjadi representasi dari sifat feminim yang di anggap sebagai pasangan pesi yang nerupakan simbol sifat maskulin (Lingga dan Yoni).
Gonjo dan Pesi merupakan dua bagian terpisah yang kemudian disatukan dalam wujud sebilah Keris sebagai simbol kesuburan.
Baca juga: Filosofi gonjo dan pesi Keris
Pernikahan adalah kodrat untuk menyatukan laki-laki dan perempuan dalam satu ikatan (dwi tunggal). Maka dari itu, Keris Sepang mengajarkan sebuah ungkapan bahasa cinta yang sangat mendalam bahwa sepasang Manusia yang saling mencintai dan memutuskan untuk berumah tangga sesungguhnya memang telah ditakdirkan oleh TUHAN untuk hidup bersama, tidak ada kekuatan lain yang sanggup memisahkan selain kematian sebagai kehendak Sang Pencipta yang harus dijalani oleh setiap Manusia.
Tuah Keris Sepang:
Keris dhapur Sepang dipercaya memilki tuah untuk kesejahteraan, cinta-kasih, kebahagiaan dan keharmonisan rumah tangga serta untuk pengayoman.
Ada juga yang meyakini bahwa tuah Keris Sepang dapat membantu pasangan suami-istri agar cepat dikaruniai momongan.
Keris Sepang banyak dicari oleh orang-orang yang memiliki tujuan untuk berpoligami karena tuahnya juga dipercaya dapat menjadikan seorang laki-laki dapat bersikap adil dan bisa mendamaikan istri-istrinya, sehingga akan terjalin kerukunan dan keharmonisan dalam rumah tangganya tanpa ada yang merasa di kesampingkan. Ibarat sebatang pohon yang mampu menopang semua cabangnya dengan baik.
Baca juga: Filosofi dan tuah Keris Jalak Sangu Tumpeng
Demikian sedikit informasi tentang filosofi dan tuah Keris Sepang yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Tonton juga videonya:
Video YouTube - Harta Langit Channel
Dukung Harta Langit Channel dengan cara like, subscribe, komen dan share video ini agar kami dapat terus berkarya untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya leluhur kita.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih
Post a Comment for "Filosofi dan Tuah Keris Sepang"