Ciri dan Khasiat Tasbih Kayu Dewandaru Asli
Tasbih Kayu Dewandaru |
Hartalangit.com - Pohon Dewandaru dalam terminologi Jawa dapat di artikan sebagai kayu pembawa wahyu Dewa. Maka tidak heran jika kemudian pohon Dewandaru di anggap sebagai pohon keramat yang memiliki kekuatan atau tuah tertentu dan dapat digunakan sebagai sarana untuk berbagai macam keperluan.
Pohon Dewandaru juga dikenal sebagai pohon belimbing londo. Pohon ini merupakan tumbuhan perdu dengan batang berbentuk bulat dan kulit kayu berwarna coklat. Kayu Dewandaru berwarna coklat kekuningan.
Biasanya kayu Dewandaru dari pohon tua yang sudah berusia ratusan tahun dengan kualitas terbaik akan tenggelam jika dimasukkan kedalam air, mirip dangan kayu Stigi.
Baca juga: Khasiat gelang kayu Stigi
Uniknya, walaupun sudah tertimbun didalam tanah selama puluhan tahun, kayu Dewandaru akan tetap memiliki "gondo lengo" yaitu minyak alami yang beraroma kecut dan kayunya akan sedikit berminyak saat dibelah.
Di Indonesia, tumbuhan ini dapat ditemukan di beberapa tempat di pulau Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau kecil lainnya. Salah satu daerah yang dikenal sebagai penghasil pohon Dewandaru terbesar adalah kepulauan Karimun Jawa dan Gunung Kawi.
Konon, kayu Dewandaru dari Karimun Jawa merupakan kayu yang paling dituakan (sepuh) atau yang paling dikeramatkan.
Di kalangan masyarakat Jawa, pohon Dewandaru dipercaya sebagai pohon bertuah yang sarat dengan mitos. Mulai dari mitos soal asal-usulnya hingga berbagai khasiat magisnya.
Oleh karena itu, kayu Dewandaru sering dimanfaatkan untuk dijadikan aksesoris seperti tasbih, gelang, mata cincin, dan kalung yang digunakan sebagai jimat atau pegangan.
Kayu Dewandaru paling bagus dijadikan sebagai tasbih karena jika sering digunakan untuk wirid, maka energi yang ada pada tasbih tersebut akan menjadi semakin besar dan semakin ampuh serta bisa digunakan sebagai sarana untuk berbagai keperluan.
Berikut ini beberapa khasiat dan tuah tasbih kayu Dewandaru:
• Untuk pengasihan, menambah kharisma/wibawa, dan untuk mengusir gangguan mahluk ghaib.
• Tasbih kayu Dewandaru sangat cocok digunakan untuk wirid ketika sedang menjalani lelaku/tirakat.
• Tasbih kayu Dewandaru juga cocok digunakan oleh orang yang berprofesi sebagai pedagang sebagai piranti mahabbah/penglaris.
• Rendaman tasbih kayu Dewandaru disumber air jika diminum bisa untuk pengobatan dan dapat menetralisir racun/bisa ular.
• Dapat digunakan sebagai media untuk menyembuhkan orang kesurupan.
• Air rendaman tasbih kayu Dewandaru dapat digunakan untuk tinta rajah bagi para praktisi supranatural.
• Dapat menjadi piandel untuk meningkatkan keberanian atau meningkatkan rasa percaya diri.
• Dapat menghalau binatang buas serta dapat menyembuhkan luka bekas gigitan ular berbisa.
• Aroma alami kayu Dewandaru dipercaya bisa menjadi sarana untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu kanuragan.
• Kayu Dewandaru bisa dibakar seperti dupa untuk menarik benda-benda pusaka dari alam ghaib.
Sejarah kayu Dewandaru berawal dari Sunan Nyamplungan yang membawa kayu Dewandaru yang diberikan oleh ayahnya yaitu Sunan Muria yang berbentuk tongkat alam ke Pulau Karimun Jawa.
Baca juga: Khasiat dan kegunaan Galih Asem
Sejarah dan mitos kayu Dewandaru:
Konon, tongkat yang di bawa oleh Sunan Nyamplungan ke Karimun Jawa tersebut kemudian di tancapkan ke tanah dengan sabdanya, sehingga tongkat kayu Dewandaru tersebut tumbuh layaknya pohon pada umumnya dan lama kelamaan berkembang semakin banyak di Pulau Karimun Jawa.
Petilasan bekas pohon induk Dewandaru juga masih bisa dijumpai di area makam Sang Wali dan saat ini sudah dipagari dengan tembok.
Menurut juru kunci makam, jika ada yang mengambil serpihan/cuilan kayu Dewandaru walaupun cuma sedikit dari pohon induk paling sepuh ini, katanya "iso ndadekke orak karuan" (bisa menjadikan malapetaka). Karena alasan itulah akhirnya pohon induk tersebut dikurung dengan tembok.
Kabarnya, jika kayu Dewandaru dibawa keluar dari kepulauan Karimun Jawa, maka akan mendatangkan angin dan ombak besar, dan bisa menenggelamkan kapal yang membawanya karena sifat kayu Dewandaru dapat mendatangkan angin dan ombak besar jika dibawa ke tengah laut, seakan-akan kayu ini tidak mau dibawa keluar dari pulau tempat asalnya.
Jika berniat untuk membawa kayu Dewandaru keluar dari pulau Karimun Jawa, maka kapal yang akan membawa kayu ini harus memiliki pasak paku dari tiga kayu keramat, yaitu pasak kayu Kalimasada dibagian depan kapal, kayu Dewandaru dibagian tengah kapal, dan kayu Stigi dibagian belakang kapal.
Dengan menggunakan kapal yang memiliki tiga pasak dari kayu-kayu keramat tersebut, maka sekarang para nelayan maupun warga dapat membawa kayu Dewandaru keluar dari Pulau Karimun Jawa.
Baca juga: Harga tasbih dan gelang kayu Dewandaru asli
Demikian sedikit informasi tentang beberapa khasiat dan manfaat tasbih kayu Dewandaru yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar jimat dan benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artilel Harta Langit lainnya.
Tonton juga videonya:
Video YouTube - Harta Langit Channel
Dukung Harta Langit Channel dengan cara like, subscribe, komen dan share video ini agar kami dapat terus berkarya untuk mengenalkan dan melestarikan warsan budaya leluhur kita.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih
Post a Comment for "Ciri dan Khasiat Tasbih Kayu Dewandaru Asli"