Filosofi dan Tuah Keris Pandowo Lare
Ilustrasi Keris Pandowo Lare |
Hartalangit.com - Keris Pandowo Lare adalah salah satu dhapur Keris luk lima dengan ukuran panjang bilah sedang dan bagian odo-odonya terlihat cukup jelas sehingga permukaan bilahnya nggigir sapi. Ricikan pada Keris ini, antara lain: kembang kacang, jalen, lambe gajah, pejetan dan tikel alis.
Pandowo Lare adalah gambaran semangat para ksatria Pandawa semasa masih kecil/muda yang harus menjalani kehidupan begitu berat karena harus menjalani pengasingan. Berbagai rintangan hidup mereka hadapi dengan tabah dan tetap menjunjung tinggi prinsip dan harga diri.
Ada satu cerita dari kisah Pandawa yang bisa menjadi pelajaran bagi kita, yaitu ketika anak-anak Pandawa dan Dewi Kunthi berkelana dihutan setelah lolos dari usaha pembunuhan yang dilakukan oleh pihak Kurawa di Bale Sigala-gala.
Ketika Nakula dan Sadewa yang ketika itu masih kecil menangis karena kelaparan, maka Dewi Kunthi menyuruh Bima dan Arjuna untuk mencari makanan untuk kedua adik kembarnya.
Baca juga: Filosofi dan tuah Keris Karno Tanding
Singkat cerita, ternyata Arjuna tiba lebih dulu dengan membawa dua bungkus nasi. Ketika akan diberikan pada Nakula dan Sadewa, Dewi Kunthi lebih dulu bertanya tentang asal usul nasi tersebut. Arjuna mengatakan bahwa nasi tersebut dimintanya dari seorang lurah di Desa Sendang Kendayakan.
Setelah mendengar cetita dari Arjuna, Dewi Kunthi berkata: "Jika nasi itu berasal dari belas kasihan orang, makanlah sendiri nasi itu dan jangan kau berikan pada adik-adikmu".
Sebenarnya nasi yang dibawa Arjuna itu adalah pemberian Ki Lurah Sagotra yang menganggap bahwa Arjuna sangat berjasa karena telah membuat istrinya yang semula acuh menjadi sayang kepadanya. Bahkan sebagai pernyataan suka citanya, waktu itu Ki Lurah Sagotra bersumpah bahwa dia bersedia menjadi tawur atau tumbal perang bagi kemenangan para Pandawa dalam perang Baratayuda kelak.
Tidak lama kemudian Bima datang dengan membawa dua bungkus nasi. Dia menceritakan bahwa nasi itu diperolehnya sebagai imbalan karena berhasil membunuh Prabu Baka (Prabu Dawaka) yang suka memangsa Manusia. Rakyatpun berterima kasih kepada Bima dan memintanya untuk menjadi raja mereka, tapi Bima menolak. Ketika mereka menanyakan imbalan apa yang dapat diberikan, Bima meminta dua bungkus nasi sebagai imbalannya.
Setelah mendengar cerita dari Bima, Dewi Kunthi berkata: "Berikan nasi itu pada adik-adikmu, karena nasi itu kau peroleh dari hasil cucuran keringatmu".
Kisah tersebut menggambarkan semangat hidup keluarga Pandawa yang tetap menjunjung tinggi harga diri dan mempertahankan prinsipnya meskipun dalam keadaan kelaparan atau kesusahan.
Harga diri dan prinsip harus tetap menjadi pegangan yang tidak boleh dipertaruhkan untuk apapun dan dalam kondisi apapun, terutama bagi para pemimpin yang mengemban amanat rakyat.
Cetita ini juga menyampaikan pesan akan nilai keimanan dan penyerahan diri secara total yang harus diterapkan dalam hidup. Walaupun dalam kesusahan yang sudah dirasa tidak ada jalan keluarnya sekalipun, para Pandawa dalam cerita tersebut tidak digambarkan sedikitpun mengeluh atau menghujat Tuhan atas apa yang mereka alami.
Itu adalah sebuah pelajaran bahwa dalam menjalani kehidupan ini kita tidak boleh mengeluh, apalagi sampai menghujat Tuhan walaupun dalam kesusahan. Dalam keadaan sesulit apapun, kita harus tetap memiliki semangat, terus berusaha, berdo'a dan tetap berprasangka baik kepada Tuhan. Jika itu bisa dilakukan, maka kejayaan pasti akan diraih seperti kisah para ksatria Pandawa.
Kisah tersebut juga merupakan nasehat untuk selalu berbakti kepada orang tua, terutama Ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita ke dunia.
Pandowo Lare bisa di artikan "Anak-anak Pandawa". Keris Pendowo Lare merupakan sebuah pesan atau ajaran hidup agar kita bisa mencontoh perilaku para ksatria Pandawa dalam menjalani kehidupan ini.
Demikian sedikit informasi tentang filosofi Keris Pandowo Lare yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih
Post a Comment for "Filosofi dan Tuah Keris Pandowo Lare"