Filosofi dan Tuah Keris Jalak Nguwuh
Keris Jalak Nguwoh |
Hartalangit.com - Jalak Nguwuh adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan ukuran panjang bilah sedang, gandhik polos, memakai pejetan, gusen dan tingil. Odo-odo pada Keris ini terlihat jelas dan tebal sampai ke ujung bilah sehingga permukaan bilahnya nggigir sapi. Sedangkan ricikan lainnya tidak ada.
Jalak Nguwuh bisa di artikan burung Jalak memanggil atau mengundang. Burung Jalak sering dijadikan sebagai perlambang keceriaan, kebahagiaan, kesetiaan, tanggung jawab dan toleransi sebagaimana sifat burung ini yang rajin berkicau, rajin bangun pagi untuk mencari makan, setia pada pasangannya dan dalam mencari makan tidak merugikan yang lain. Contohnya ketika memakan kutu dipunggung kerbau.
Di alam bebas Jalak merupakan burung yang pandai mencari makan tanpa mengganggu burung yang lain. Bahkan seringkali terjadi hubungan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme).
Contohnya ketika burung Jalak mencari kutu dipunggung kerbau untuk dimakan. Kerbau tidak merasa terganggu dengan keberadaan burung Jalak yang ada di atas punggungnya, justru kerbau merasa senang karena kutu-kutu yang ada ditubuhnya akan berkurang dimakan oleh burung Jalak.
Orang yang memiliki Keris Jalak Nguwuh diharapkan bisa memiliki sifat-sifat seperti burung Jalak sebagai bekal dalam menjalani kehidupan, yaitu ceria, penuh semangat, setia dan toleran.
Dengan memiliki sifat-sifat positif tersebut maka kita akan menjadi pribadi yang menyenangkan dimata orang lain sehingga akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan untuk mengemban tanggung jawab yang besar, baik dilingkungan masyarakat maupun dalam pekerjaan.
Makna yang di refleksikan pada sebuah dhapur Keris terkadang akan memiliki penafsiran yang berbeda-beda, karena memang tidak ada sumber referensi yang jelas mengenai hal ini.
Hampir semua dhapur Keris Jawa memiliki makna filosofi yang dalam tentang kehidupan dan sarat muatan spiritual, karena Keris merupakan salah satu media yang digunakan oleh para leluhur orang Jawa untuk menyampaikan pitutur atau wejangan secara tersirat.
Jadi sebetulnya dibalik kepercayaan tentang tuah Keris selalu ada petuah-petuah bijak yang disampaikan secara tersirat melalui dhapur, pamor dan ricikan-ricikan Keris.
Pada zaman dulu Keris Jalak Nguwuh sering diberikan oleh orang tua kepada anaknya yang akan bekerja atau menuntut ilmu ke tempat yang jauh, karena mereka percaya bahwa tuah Keris ini akan menjadikan pemiliknya menjadi pribadi yang pandai membawa diri, pandai berkomunikasi dan akan disukai oleh orang-orang disekitarnya.
Seperti halnya burung Jalak yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, mudah jinak dan pandai berkicau sehingga dapat menyenangkan pemiliknya.
Keris Jalak Nguwoh dipercaya memiliki tuah untuk memperluas pergaulan, sehingga pemilik Keris ini akan disukai oleh banyak orang. Selain itu, tuahnya juga dapat membantu memudahkan pemiliknya dalam mencari rejeki dan meraih cita-cita.
Baca juga: Pengertian tentang tuah Keris pusaka
Demikian sedikit informasi tentang filosofi dan tuah Keris Jalak Nguwuh yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Keris pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih
Menurut saya, Jalak Nguwuh itu yg benar, karena "Nguwuh" artinya "BERSERU DENGAN SUARA NYARING", bukan menyampah/membuang sampah.
ReplyDelete