Filosofi dan Tuah Keris Jalak Sumelang Gandring
Keris Jalak Sumelang Gandring |
Hartalangit.com - Keris Jalak Sumelang
Gandring adalah salah satu bentuk dhapur Keris lurus dengan ukuran bilah normal. Ricikan pada Keris ini, antara
lain: gandhik polos, pejetan, tikel alis, sogokan satu dibagian depan (umumnya dangkal dan sempit), sraweyan
dan tingil. Keris Jalak Sumelang Gandring termasuk dhapur Keris yang langka
atau jarang ditemui meskipun namanya cukup populer dikalangan penggemar Tosan
Aji.
Keris Jalak Sumelang
Gandring menjadi terkenal karena menurut cerita, salah satu pusaka andalan kerajaan
Majapahit adalah Kanjeng Kyai Sumelang Gandring. Konon, Keris Pusaka tersebut pernah
hilang dari Gedhong Pusaka Keraton Majapahit.
Kemudian Sang Raja menugaskan Mpu
Supo Mandrangi untuk mencari kembali Keris Pusaka tersebut. Tentunya dari cerita
tersebut terselip makna yang dalam sebagai pesan atau nasihat yang tersirat untuk
penguasa pada waktu itu dan juga untuk generasi berikutnya.
Filosofi Keris Jalak Sumelang Gandring:
“Sumelang” dalam bahasa
Jawa bermakna kekhawatiran atau kecemasan terhadap sesuatu. Sedangkan “Gandring”
atau “Gandrung” memiliki makna cinta. Gandring adalah istilah untuk
menggambarkan cinta yang sifatnya vertikal atau cinta kepada TUHAN, sedangkan
Gandrung adalah istilah untuk menggambarkan cinta yang sifatnya horisontal atau
cinta kepada sesama Manusia atau mahluk.
Gandring memiliki arti
setia atau kesetiaan yang juga bermakna pengabdian. Dengan demikian, Sumelang
Gandring memiliki makna sebagai bentuk dari sebuah kecemasan atas ketidak setiaan
akibat adanya perubahan.
Pada masa Kerajaan
Majapahit, Keris Jalak Sumelang Gandring adalah bentuk kecemasan Raja atau
Penguasa akan hilangnya simpati rakyat pada kepemimpinannya yang dalam cerita
dikatakan hilang dari Gedhong Pusaka Keraton. Maka ditugaskanlah Mpu Supo
Mandrangi untuk mencari dan mengembalikan Keris Kyai Sumelang Gandring ke
Majapahit.
Dalam pemahaman secara
pribadi, Sumelang Gandring mengandung filosofi bahwa setiap Manusia harus memiliki
kekhawatiran akan hilangnya cinta dari Sang Pencipta dan hilangnya cinta dari
sesama Manusia. Oleh karena itu hendaknya sebagai seorang hamba TUHAN, kita
harus bisa mentaati segala perintah-NYA dan menjauhi segala larangan-NYA agar cinta
TUHAN senantiasa menaungi hidup kita.
Dan sebagai mahluk sosial kita juga harus
bisa menjaga hubungan baik antar sesama dengan tidak menyakiti atau merugikan
orang lain, dan lebih baik lagi jika bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat
bagi sesama agar senantiasa dicintai dan dihormati oleh sesama.
Tuah Keris Jalak
Sumelang Gandring:
Keris Jalak
Sumelang Gandring dipercaya memiliki tuah untuk meredam sifat-sifat negatif pada diri seseorang,
sehingga pemilik Keris ini akan menjadi pribadi yang lebih bijaksana, menyenangkan,
selalu berlaku baik dan adil sehingga akan mendapat simpati dan cinta dari
orang-orang disekitarnya, baik itu rakyatnya, bawahannya, teman-temannya, lingkungannya,
atau keluarganya.
Untuk seorang pemimpin
atau penguasa, Keris Jalak Sumelang Gandring merupakan pesan, agar tidak
kehilangan cinta dan simpati rakyat maka hendaknya sebagai seorang pemimpin harus
lebih memperhatikan rakyatnya dan lebih mengutamakan kepentingan serta
kesejahteraan rakyatnya daripada kepentingan dan kesejahteraan dirinya dan
golongannya. Karena menjadi seorang pemimpin merupakan tugas besar yang kelak
akan dipertanggung jawabkan dihadapan Sang Pencipta.
Cinta kepada Sang Pencipta
dapat diwujudkan dengan beberapa tindakan, antara lain:
- Selalu mengingat-NYA dalam setiap tindakan.
- Selalu merasa menjadi milik-NYA.
- Selalu ingin bersama
dan selalu dekat dengan-NYA.
- Selalu menjaga semua
yang diberikan-NYA.
- Selalu menjaga
amanah-NYA.
- Selalu melindungi semua
milik-NYA.
- Selalu mengerjakan
semua yang menjadi perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.
- Selalu ingin menjadi
yang terbaik di hadapan-NYA.
- Mencintai apa yang
dicintai-NYA.
Hakekat hidup yang sejati
adalah cinta kita kepada TUHAN dan cinta TUHAN kepada kita, karena tujuan hidup
Manusia adalah kembali kepada TUHAN. Dunia ini hanyalah tempat sementara dan hanya
sebagai sarana untuk mendapatkan cinta kasih TUHAN.
Oleh karena itu, apapun
yang kita kerjakan didunia ini hendaknya dengan tujuan ibadah untuk mendapatkan
cinta kasih TUHAN, sehingga segala tindak-tanduk kita akan selalu terkontrol dan
semua yang kita lakukan adalah sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita pribadi
dan juga bagi sesama. Semua itu akan bisa kita lakukan jika hati kita selalu “Sumelang
Gandring”.
Baca juga: Filosofi dan tuah Keris Jalak Tilam Sari
Demikian sedikit
informasi tentang filosofi dan tuah Keris Jalak Sumelang Gandring yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi
lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel HartaLangit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Filosofi dan Tuah Keris Jalak Sumelang Gandring"