Tuah Pusaka Pamor Singkir Untuk Menangkal Hama dan Wabah Penyakit
Ilustrasi Pamor Singkir |
Pamor Adeg atau Singkir tergolong pamor rekan, yaitu pamor yang bentuknya telah direncanakan dari awal oleh Empu pembuatnya. Ditinjau dari tehnik pembuatannya, pamor Singkir tergolong pamor miring, yaitu bahan saton diletakkan tegak lurus dengan inti bilah.
Singkir sebetulnya bukan termasuk nama pamor, tapi nama Empu Keris yang tidak hanya satu orang saja dari zaman yang berbeda. Misalnya, ada Empu Singkir dari dusun Tapan di zaman Kerajaan Pajajaran, Empu Ki Singkir Wonoboyo dari zaman Kerajaan Majapahit, Empu Singkir dari Sedayu, dan Empu Setra Banyu dari zaman Kerajaan Mataram.
Keris dan Tombak pusaka yang dibuat oleh para Empu yang bernama Singkir tersebut dipercaya memiliki tuah untuk singkir geni (menangkal api) atau sering disebut Keris Cungpet, singkir banyu (menolak hujan/banjir), singkir angin (menolak badai), dan singkir boyo (menolak bahaya).
Tuah pusaka berpamor Singkir juga dipercaya dapat menolak keberadaan mahluk ghaib pengganggu, menangkal serangan ilmu hitam seperti santet dan menangkal hama atau wabah penyakit.
Zaman dulu, para petani sering menggunakan Keris atau Tombak berpamor Singkir untuk menangkal hama yang menyerang lahan pertanian. Selain itu, konon pamor Singkir juga bisa menolak wabah penyakit.
Jadi secara umum, tuah pamor Singkir adalah untuk menyingkirkan hal-hal yang sifatnya negatif dan menjadikan pemiliknya "Kalis Ing Sambikolo".
Baca juga:
Demikian sedikit informasi tentang tuah Keris pusaka pamor Singkir untuk menangkal hama dan wabah penyakit yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih
Post a Comment for "Tuah Pusaka Pamor Singkir Untuk Menangkal Hama dan Wabah Penyakit"