Tips memilih Keris untuk koleksi dan ageman
Hartalangit.com –
Dikalangan pecinta Tosan Aji, ada kepercayaan tentang Keris-Keris yang harus dihindari untuk dimiliki. Pengertian tentang
Keris yang harus dihindari tersebut bukan tentang Keris yang berisi jin jahat atau Keris pembawa sial, tapi
lebih kepada aspek fisik dari sebilah Keris yang tidak memenuhi kriteria TUS
(tangguh, utuh, sepuh).
Baca juga: Mitos Keris pembawa sial
Bagi para pecinta Tosan Aji, kriteria TUS memang menjadi
patokan dalam memilih Keris untuk dikoleksi atau untuk ageman. Jadi jika tujuannya untuk koleksi
atau dijadikan sebagai ageman, sebaiknya pilihlah Keris yang tua/sepuh dan yang
masih utuh atau yang bagian-bagian fisiknya masih lengkap dari mulai bilah, gonjo,
ricikan-ricikannya, pamornya dan juga pesinya, karena selain lebih memuaskan tentunya juga lebih enak dipandang.
Dari segi tuah, Keris yang utuh juga bisa dikatakan masih
berfungsi sempurna karena energinya masih terjaga seperti saat awal Keris tersebut
dibuat. Berbeda dengan Keris yang sudah tidak utuh, misalnya saja bilahnya
sudah gripis, berlubang, patah, ricikannya sudah ada yang hilang, atau pesinya
sudah patah tentunya tidak enak dilihat karena unsur keindahan atau nilai
seninya sudah tidak ada.
Dari segi tuah, Keris yang tidak utuh juga sudah tidak sempurna lagi karena energinya sudah pecah atau sudah berkurang. Keris yang fisiknya sudah hancur juga di anggap kurang baik karena Keris tersebut tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Artinya, Keris tersebut tidak bisa memilih orang yang tepat yang bisa merawatnya dengan baik sehingga tidak bisa bertahan lama. Berbeda dengan Keris tua yang masih utuh, itu artinya Keris tersebut bisa menjaga dirinya dengan memilih orang-orang yang tepat yang bisa merawatnya dengan baik sehingga tetap bertahan selama ratusan tahun dari generasi ke generasi.
Bagi para penggemar Keris sepuh/tua harus berhati-hati
karena Keris tua sangat rawan pemalsuan, terutama untuk Keris-Keris yang populer atau yang banyak peminatnya dan nilai
maharnya tinggi seperti Keris-Keris dhapur Naga, Singa, Puthut, Bethok Budho, Sempono
Bungkem, Pasopati, dan Keris- Keris langka lainnya yang nilai maharnya bisa
dikatakan fantastis.
Baca juga: Keistimewaan Keris Bethok Budho sebagai Keris tindih
Semakin langka maka semakin rawan pemalsuan, cara yang
digunakan juga bermacam-macam, ada yang merubah dhapur Keris lain menjadi Keris
berdhapur langka yang banyak peminatnya dan bernilai tinggi. Ada juga Keris
baru yang diproses menjadi seperti Keris tua menggunakan bahan kimia atau
dengan cara alami yaitu dipendam didalam tanah atau di sungai selama beberapa
lama sampai bilah Keris berkarat kemudian dikatakan sebagai Keris temuan.
Praktek pemalsuan Keris semakin hari semakin marak karena
peminat Keris tua/sepuh semakin banyak, sementara ketersediaan Keris sepuh
semakin langka karena terus diburu, dan Keris-Keris yang bagus (masterpierce) sudah
disimpan oleh para kolektor besar. Sementara yang tersisa hanya Keris-Keris rencekan atau Keris-Keris kualitas rendah yang beredar dipasaran level bawah dengan
harga yang terus naik karena sudah berkali-kali berpindah tangan.
Ketersediaan Keris tua/sepuh yang semakin sedikit dan
permintaan yang semakin besar kemudian dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang hanya
mementingkan keuntungan dengan memalsukan Keris dhapur lain atau Keris baru yang
dibuat semirip mungkin dengan Keris tua dan langka yang di inginkan.
Bagi para pemula akan sangat sulit untuk mengenali Keris
owahan atau prosesan karena dibuat sangat rapi dan sesuai pakem serta sangat
mirip dengan Keris aslinya. Perlu pengalaman dan jam terbang tinggi untuk bisa
mengetahui keaslian dari sebilah Keris owahan atau prosesan.
Oleh karena itu sebaiknya belilah Keris pada orang atau
penjual yang terpercaya. Jangan tergiur dengan harga/mahar murah jika yang
dijual adalah Keris tua berdhapur langka, apalagi penjualnya adalah orang yang
paham tentang Keris. Beda lagi kalau penjualnya adalah orang yang sama sekali
tidak suka atau tidak mengerti tentang Keris, kadang kita bisa mendapatkan Keris tua
yang bagus dengan harga/mahar yang murah karena pemilik Keris tidak tahu harga
pasaran Keris tua.
Bicara soal harga/mahar Keris tua sebetulnya relatif karena
tidak ada patokannya, ukurannya adalah rasa. Jika suka maka mahar semahal
apapun tidak menjadi masalah asalkan Keris tersebut benar-benar asli sesuai
yang di inginkan dan memenuhi kriteria TUS. Jadi untuk Keris yang sepuh sebetulnya
syah-syah saja untuk dijual mahal asal sepadan dengan kualitasnya dan tidak ada unsur penipuan didalamnya, semua dikatakan apa adanya tanpa embel-embel lain yang kadang tidak masuk
akal.
Dalam memahari Keris jangan sekali-kali tergiur oleh cerita-cerita
mistisnya karena akan lebih mudah keblondrok. Biasanya untuk Keris yang dibumbui
dengan cerita mistis maharnya juga sangat fantastis dan kebanyakan penjual Keris
seperti itu biasanya tidak memahami pakem dan seluk beluk Keris, tapi hanya mengarang
cerita agar Kerisnya laku mahal.
Oleh karena itu, sebelum membeli Keris sebaiknya tanyakan dulu
hal-hal yang berkaitan dengan Keris tersebut pada penjualnya, dari mulai
dhapur, pamor, tangguh dan filosofinya kenapa Keris tersebut dikatakan memiliki
tuah tertentu. Jika jawabannya ngawur atau hanya mengedepankan cerita klenik
dan khasiat Keris tanpa tahu alasannya, apalagi penjualnya tidak paham pakem
perkerisan sebaiknya urungkan niat untuk membeli Keris dari orang tersebut.
Baca juga: Cara mengenali ciri-ciri Keris baru dan Keris sepuh
Demikian sedikit informasi tentang tips memilih Keris untuk
koleksi dan ageman yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca
pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Tips memilih Keris untuk koleksi dan ageman"