Perbedaan Keris Dhapur Brojol dan Keris Dhapur Tilam Upih
Hartalangit.com – Keris Brojol dan Keris Tilam Upih adalah dhapur Keris lurus yang sangat legendaris dan paling sering dijumpai karena jumlahnya paling banyak dibanding Keris-Keris dhapur lainnya.
Pada jaman dahulu rata-rata setiap keluarga akan menyimpan kedua dhapur Keris tersebut sebagai pusaka keluarga karena semua orang dan semua kalangan boleh memiliki Keris Brojol dan Keris Tilam Upih.
Jika dilihat sekilas, antara Keris dhapur Brojol dan Keris dhapur Tilam Upih memiliki bentuk yang hampir serupa karena yang membedakan kedua Keris ini hanya pada ricikan tikel alis saja.
Pada Keris Tilam Upih terdapat tikel alis sedangkan pada Keris Brojol tidak trdapat tikel alis. Tapi meskipun bentuknya hampir sama kedua Keris tersebut memiliki filosofi dan tuah yang berbeda.
Baca juga: Perbedaan Keris Sengkelat dan Keris Parungsari (bentuk, filosofi dan tuah)
Filosofi dan tuah Keris Brojol:
Keris Brojol (Tidak terdapat tikel alis) |
Bentuk Keris Brojol tampak sangat sederhana dengan bilah lurus dan nglimpo (tanpa odo-odo), gandhik polos dan hanya terdapat pejetan saja, sedangkan ricikan lainnya tidak ada.
Namun dibalik bentuknya yang sangat sederhana tersebut, Keris Brojol memiliki makna filosofis tentang nilai-nilai kehidupan dan muatan spiritual.
Ricikan pada Keris dhapur Brojol juga memiliki pesan moral yang dalam, pejetan melambangkan kelapangan hati dan gandhik polos melambangkan ketabahan dalam menjalani hidup. Kelapangan hati untuk menerima segala sesuatu yang terjadi, terutama terhadap keadaan yang tidak menyenangkan atau yang tidak sesuai harapan.
Pada dasarnya setiap Manusia pasti memiliki satu keyakinan terhadap kekuasaan TUHAN bahwa segala sesuatu yang terjadi didunia ini merupakan takdir TUHAN.
Tapi meskipun segala sesuatu telah ditentukan, Manusia harus tetap berikhtiar dan harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meraih impiannya karena kita tidak pernah tau apa rencana TUHAN untuk kita.
Tapi setiap usaha yang kita lakukan untuk meraih impian harus dijalani dengan cara yang baik dan sewajarnya, "ojo ngoyo" atau memaksakan diri diluar batas kemampuan sampai melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat dan ajaran Agama serta merugikan orang lain.
Orang yang hidup ngoyo dan neko-neko (bertingkah) cenderung akan berbuat dan berperilaku tidak baik yang justru akan menjauhkan dirinya dari pencapaian fitrahnya sebagai Manusia.
Keris dhapur Brojol termasuk Keris yang sangat legendaris dan paling banyak dijumpai seperti halnya Keris Tilam Upih karena pada jaman dahulu Keris dhapur Brojol boleh dimiliki oleh semua kalangan sehingga Keris ini banyak dipesan dengan tujuan untuk mendapatkan tuahnya.
Jika mengacu pada arti kata "Brojol" atau "mbrojol" yang artinya keluar dengan mudah atau lancar, maka dapat disimpulkan jika tuah atau khasiat dari Keris Brojol adalah untuk melancarkan segala urusan, termasuk kelancaran rejeki dan juga untuk melancarkan proses kelahiran jabang bayi.
Brojol merupakan simbolisasi harapan atau do’a kepada TUHAN agar setiap urusan pemiliki Keris bisa mbrojol atau dimudahkan.
Keris dhapur Brojol memang terkenal sebagai Kerisnya dukun bayi karena pada jaman dahulu hampir semua dukun bayi memiliki Keris ini sebagai pusaka andalan yang diwariskan secara turun-temurun dari leluhurnya.
Keris Brojol dipercaya memiliki khasiat untuk melancarkan proses persalinan sehingga jabang bayi bisa lahir dengan mudah (mbrojol) dengan sarana Keris ini.
Tapi sebetulnya Keris Brojol memiliki makna yang lebih dalam dari hanya sekedar untuk mempermudah proses kelahiran jabang bayi. Sebagaimana dhapur Keris lainnya, Keris Brojol juga merupakan suatu karya yang memiliki muatan spiritual berupa ajaran-ajaran hidup.
Secara terminologi, Brojol memang identik atau erat kaitannya dengan proses kelahiran (mbrojol). Brojol atau mbrojol merupakan kalimat yang biasa digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menyebut peristiwa kelahiran jabang bayi ke dunia. Oleh karena itulah kemudian Keris Brojol identik sebagai pusakanya dukun bayi sebagai sarana untuk membantu mempermudah proses lahiran atau persalinan.
Padahal, makna sesungguhnya dari Keris dhapur Brojol sebagai simbol kelahiran jabang bayi sebetulnya bukan pada proses kelahiran itu sendiri (mbrojol/lahir), akan tetapi lebih ditujukan untuk mengingatkan pemiliknya pada kesucian jabang bayi yang baru dilahirkan, yaitu fitrah Manusia.
Bayi yang baru dilahirkan adalah Manusia yang masih polos dan suci tanpa dosa. Pesan yang disampaikan dari Keris dhapur Brojol adalah agar Manusia dapat dilahirkan/disucikan kembali secara spiritual atau kembali pada fitrahnya karena tujuan hidup Manusia didunia ini adalah untuk kembali kepada TUHAN.
Pada hakikatnya, dalam diri setiap Manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat serta angkara murka karena sejatinya nurani setiap Manusia selalu merindukan ketentraman dan kedamaian.
Jauh didasar lubuk hati setiap Manusia pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk menuju jalan yang lurus. Itulah fitrah Manusia yang sesungguhnya, fitrah yang diajarkan oleh semua Agama.
Baca juga: Filosofi dan tuah Keris Kolo Misani
Sedangkan Keris Tilam Upih adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan ukuran panjang bilah normal. Bentuknya juga sangat sederhana dengan gandhik polos dan hanya terdapat pejetan serta tikel alis saja, untuk ricikan lainnya tidak ada.
Keris Tilam Upih juga termasuk Keris yang sangat populer dan paling banyak dijumpai karena jumlahnya paling banyak dibanding Keris-Keris dhapur lainnya. Pada jaman dahulu hampir setiap keluarga di Jawa selalu menyimpan Keris dhapur Tilam Upih sebagai pusaka keluarga karena Keris ini boleh dimiliki oleh siapa saja, dari kalangan rakyat biasa sampai kalangan bangsawan boleh memiliki Keris berdhapur Tilam Upih sehingga Keris ini lebih banyak dibuat dibanding Keris-Keris dhapur lainnya.
Keris dhapur Tilam Upih adalah Keris yang di anjurkan untuk dimiliki pertama kali sebagai pegangan sebelum seseorang memiliki Keris-Keris dhapur lainnya.
Hal itu sebetulnya berkaitan dengan filosofi Keris Tilam Upih yang melambangkan ketentraman rumah tangga. Pesan yang hendak disampaikan melalui Keris ini yaitu: sebelum sukses diluar, seorang laki-laki (kepala rumah tangga) hendaknya sukses dulu dalam membangun keluarga, karena keluarga merupakan pondasi untuk membangun hal-hal yang lebih lebih besar dan lebih tinggi seperti bisnis, karier, kekuasaan dan kejayaan.
Keris Tilam Upih di anggap sebagai ibu dari semua Keris, bahkan konon Kanjeng Sunan Kalijogo juga pernah menyarankan kepada para pengikut Beliau bahwa Keris pertama yang di anjurkan untuk dimiliki adalah Keris berdhapur Tilam Upih.
Filosofi dan tuah Keris Tilam Upih:
Keris Tilam Upih (Terdapat tikel alis) |
Dalam terminologi Jawa, Tilam Upih memiliki makna tikar yang terbuat dari anyaman daun yang pada jaman dahulu sering digunakan sebagai alas tidur, sehingga kemudian di ibaratkan untuk menggambarkan ketenteraman keluarga atau rumah tangga.
Oleh sebab itulah banyak sekali dijumpai pusaka keluarga berdhapur Tilam Upih yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Hal itu menunjukkan adanya harapan dari para orang tua agar anak cucunya nanti dapat memiliki kehidupan yang tentram dan sejahtera.
Para orang tua jaman dahulu akan memberikan pusaka keluarga berupa Keris berdhapur Tilam Upih secara turun temurun kepada anak-anaknya yang telah menikah sebagai simbolisasi harapan dan sebagai perwujudan do'a kepada SANG PENCIPTA agar kehidupan rumah tangga anak-anaknya bisa bahagia, tentram dan sejahtera.
Jika berbicara soal tuah, Keris Jawa memang selalu lekat dengan adanya tuah yang merupakan manifestasi dari do’a-do’a yang dipanjatkan oleh sang Empu pembuatnya kepada SANG PENCIPTA melaluli serangkaian laku tirakat dan ritual-ritual khusus yang kemudian disematkan pada sebilah Keris sebagai simbolisasi harapan agar pemilik Keris tersebut dan keturunannya bisa memiliki kehidupan yang tenteram, damai, bahagia dan sejahtera sesuai do’a-do’a dan harapan yang dipanjatkan kepada SANG PENCIPTA.
Jadi secara umum, tuah atau khasiat dari Keris Tilam Upih adalah untuk ketenteraman dan kebahagiaan rumah tangga (keluarga) serta untuk kemakmuran. Sedangkan tuah lainnya tergantung dari pamor yang menghiasi bilahnya.
Baca juga: Pengertian tentang Keris Tayuhan dan cara menayuh Keris
Demikian sedikit informasi tentang Perbedaan Keris Brojol dan Keris Tilam Upih yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Tonton juga videonya:
Dukung Harta Langit Channel dengan cara like, subscribe, komen dan share video ini agar kami dapat terus berkarya untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya leluhur kita.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Perbedaan Keris Dhapur Brojol dan Keris Dhapur Tilam Upih"