Mengenal ilmu kebatinan Kejawen
Ilustrasi |
Hartalangit.com – Berdasarkan fakta sejarah, masyarakat Jawa telah mengenal ilmu spiritual dan kebatinan jauh sebelum masuknya agama-agama seperti Hindu, Budha, dan Islam ke Nusantara.
Tapi setelah kedatangan para ulama (Wali Songo) untuk menyebarkan ajaran agama Islam di Pulau Jawa memang banyak mempengaruhi tradisi, budaya dan kebiasaan masyarakat Jawa, termasuk juga dalam hal ilmu kebatinan Kejawen juga mengalami banyak modifikasi.
Cara dakwah Wali Songo dengan tidak menolak tradisi yang sudah ada, tapi justru menggunakannya sebagai sarana dakwah dengan memodifikasinya memang sangat efektif sehingga ajaran agama Islam lebih mudah diterima oleh masyarakat Jawa.
Dalam khasanah ilmu spiritual di Nusantara, kita mengenal adanya dua aliran utama yaitu aliran Hikmah dan aliran Kejawen.
Aliran Hikmah berkembang di kalangan pesantren dengan ciri khas menggunakan wirid atau rapalan berbahasa Arab seperti hizib/asma’. Sedangkan aliran Kejawen menggunakan mantra berbahasa Jawa dengan tambahan ritual-ritual tertentu.
Tapi sejak masuknya agama Islam ke Pulau Jawa, aliran Kejawen sudah tidak murni Kejawen lagi karena sudah dimodifikasi oleh Wali Songo.
Setelah masuknya Islam, rata-rata ilmu Kejawen meskipun mantranya menggunakan bahasa Jawa tapi selalu di awali dengan bacaan “Basmalah” dan diakhiri dengan memohon ijin TUHAN (Saking Kersaning Alloh).
Baik aliran Hikmah maupun aliran Kejawen itu sudah diketahui oleh para Ulama penyebar agama Islam. Awalnya aliran Hikmah dan aliran Kejawen dikoreksi dan direvisi oleh para Wali dengan tata cara yang disesuaikan dengan akidah agama, misalnya dilakukan dengan puasa, wirid dan rapal yang biasanya merupakan kombinasi antara bahasa Arab dan bahasa Jawa.
Inti dari amalan-amalan tersebut sebetulnya adalah do’a dan permohonan kepada TUHAN agar dapat memiliki ilmu tertentu. Itulah alasan kenapa ilmu Kejawen Islam tidak seluruhnya berbahasa Arab, tujuannya agar orang Jawa tidak merasa asing dengan ajaran yang baru mereka kenal.
Itulah kehebatan Wali Songo yang menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa dengan cara yang sangat halus sehingga dapat diterima dengan baik.
Salah seorang Wali yang terkenal dengan kemampuannya mengolah amalan ilmu supranatural adalah Kanjeng Sunan Kalijogo.
Baca juga: Perjalanan spiritual Kanjeng Sunan Kalijogo mencari guru sejati
Beliau adalah tokoh yang pandai memanfaatkan berbagai media dan sarana untuk berdakwah, bahkan hampir seluruh aspek tradisi dan budaya masyarakat Jawa dimanfaatkan sebagai sarana untuk berdakwah yang dikemas dengan sangat menarik.
Misalnya saja melalui suluk/tembang/kidung, Keris, Wayang, keilmuan dan media-media lainnya yang pada saat itu menjadi kegemaran masyarakat Jawa. Semua itu dikemas dengan sangat rapi dengan memasukkan ajaran falsafah ketuhanan dan ajaran kebatinan didalamnya.
Pengertian ilmu supranatural:
Amalan ilmu supranatural yang diniatkan untuk tujuan baik akan membangkitkan energi astral yang sangat dahsyat sehingga seseorang bisa melakukan sesuatu yang melebihi batas kemampuan Manusia biasa.
Amalan sebuah ilmu adalah olah batin sebagai syarat yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan ilmu supranatural.
Olah batin adalah suatu cara untuk mengisi energi batin yang sifatnya ghaib dan cukup dilakukan sekali untuk seumur hidup.
Pengisian energi ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara tergantung dari jenis ilmu yang ingin dikuasai.
Biasanya, syarat untuk mendapatkan ilmu supranatural adalah dengan mengamalkan wirid/do’a/mantra tertentu, menjauhi pantangan, dan tirakat/puasa.
Baca juga: Laku tirakat dalam ajaran Kejawen
Dalam tradisi Kejawen, kita mengenal beberapa jenis puasa, seperti: puasa mutih, nglowong, ngebleng, pati geni dan lainnya yang menjadi syarat mutlak untuk memiliki ilmu supranatural.
Biasanya beratnya tirakat yang dilakukan tergantung dari tingkat kesaktian atau keampuhan ilmu yang dipelajari, semakin tinggi tingkat kesaktiannya maka semakin berat pula laku tirakat yang harus dilakukan untuk menguasainya.
Tapi apapun jenis ilmunya, rata-rata selalu mengharuskan pengamalnya untuk membersihkan batin dan menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat yang melanggar ajaran Agama.
Pengertian khodam ilmu kebatinan:
Setiap ilmu supranatural pasti memiliki khodam yang oleh sebagian orang sering di anggap sebagai mahluk ghaib/jin prewangan.
Padahal sebetulnya, khodam bukanlah mahluk ghaib sejenis jin, tapi sebuah energi bentukan batin kita setelah melakukan amalan-amalan tertentu.
Khodam adalah “roh” suatu ilmu yang berada di alam astral dan akan tetap ada dibadan orang yang sudah mengamalkan suatu keilmuan.
Baca juga: Cara merawat khodam ilmu Hikmah dan khodam ilmu Kejawen
Do’a atau mantra-mantra yang dibaca berulang-ulang dengan penuh keyakinan dan konsentrasi tinggi akan menciptakan suatu rangkaian energi dari alam semesta yang oleh orang awah dipahami sebagai khodam.
Do’a dan mantra adalah rangkaian kata kunci yang disusun sedemikian rupa untuk menarik energi dari alam semesta jika dibaca dengan tata cara tertentu.
Jenis-jenis ilmu supranatural berdasarkan fungsi atau manfaatnya:
1. Ilmu kanuragan/ilmu kesaktian
Fungsi ilmu kanuragan atau ilmu kesaktian adalah untuk bela diri secara metafisik. Ilmu ini mencakup kemampuan untuk bertahan (kebal) terhadap serangan dan juga kemampuan untuk menyerang dengan kekuatan yang luar biasa melebihi kekuatan fisik Manusia biasa.
2. Ilmu kawibawan dan ilmu pengasihan
Fungsi ilmu ini adalah untuk mempengaruhi kejiwaan dan perasaan orang lain. Ilmu kawibawan biasanya dimanfaatkan untuk menambah kharisma kepemimpinan sekaligus untuk penundukan sehingga orang yang memiliki ilmu ini akan disegani oleh orang lain dan perintahnya akan dipatuhi.
Sedangkan ilmu pengasihan atau ilmu pelet adalah ilmu yang dapat membuat orang lain menaruh simpati dan rasa sayang serta dapat membuat seseorang jatuh cinta, bahkan orang yang terkena pengaruh ilmu pelet bisa sampai tergila-gila jika ilmu yang digunakan merupakan ilmu tingkat tinggi.
Ilmu pengasihan juga dapat dimanfaatkan untuk meluluhkan lawan yang berhati keras sehingga bisa lebih mudah diajak berunding untuk menyelesaikan masalah.
Selain itu, ilmu pengasihan juga bisa digunakan untuk memulangkan orang yang pergi jauh dan bisa juga digunakan untuk penglaris dagangan untuk menarik minat konsumen.
3. Ilmu trawangan dan meraga sukma
Ilmu trawangan berfungsi untuk menajamkan mata batin agar dapat menangkap isyarat-isyarat ghaib, melihat dari jarak jauh, tembus pandang dan lainnya. Sedangkan ilmu meraga sukma adalah tingkatan selanjutnya dari ilmu trawagan.
Ilmu trawangan hanya menggunakan mata batin untuk menembus dan menjelajah kemana-mana, sedangkan ilmu meraga sukma bisa melepaskan ruh (sukma) untuk melakukan perjalanan astral (astral projection) ke berbagai tempat yang di inginkan, sehingga apa yang dilihat bisa lebih spesifik.
Baik ilmu trawangan maupaun ilmu meraga mukma adalah ilmu yang membutuhkan keteguhan dan kebersihan hati. Oleh karena itulah, ilmu ini hanya bisa dikuasi oleh orang-orang yang sudah matang secara spiritual atau orang-orang yang sudah tidak mementingkan urusan duniawi lagi.
Baca juga: Cara mempelajari ilmu Rogosukmo
4. Ilmu pengobatan
Ilmu ini biasanya dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, baik penyakit yang sifatnya fisik maupun non fisik. Ilmu ini banyak dimiliki para tabib dan orang-orang yang berprofesi sebagai penyembuh.
Ilmu pengobatan tidak hanya menggunakan tehnik fisik saja, karena biasanya untuk memiliki ilmu pengobatan, seseorang tidak hanya belajar menguasai jurus-jurus kuncian, totokan dan pijatan saja, tapi juga harus memiliki kemampuan untuk membangkitkan tenaga dalam.
Tenaga dalam yang diganbungkan dengan amalan kebatinan khusus (laku) akan menjadi ilmu dan ajian yang sangat banyak jenis dan fungsinyanya, salah satunya adalah untuk pengobatan.
Cara mendapatkan ilmu supranatural:
1. Warisan
Seseorang bisa mendapatkan warisan ilmu supranatural dari orang tua, leluhurnya, atau dari orang lain. Mereka yang mendapatkan warisan ilmu supranatural akan secara otomatis memiliki kemampuan khusus tanpa perlu belajar dan bahkan terkadang tanpa sepengetahuannya.
Ilmu semacam itu biasanya disebut sebagai “ilmu tiban” yang artinya datang tanpa disangka-sangka sebelumnya.
2. Menjalankan laku tirakat
Tirakat adalah bentuk olah batin khas Kejawen yang tujuannya untuk memperoleh energi supranatural atau tercapainya suatu keinginan. Tirakat bisa berupa amalan, mantra, pantangan, puasa atau gabungan dari beberapa laku sekaligus.
Soal berhasil atau tidaknya dalam menjalankan laku tirakat untuk menguasai suatu keilmuan tergantung sepenuhnya dari niat, tekad dan keteguhan dalam menjalani laku tirakat. Sedangkan guru hanya memberikan bimbingan saja.
3. Pengisian
Cara yang paling mudah dan ringan untuk memiliki ilmu supranatural adalah melalui pengisian. Pengisian adalah pemindahan energi supranatural dari seseorang yang memiliki ilmu supranatural kepada orang lain. Biasanya cara ini sering dilakukan oleh seorang guru kepada muridnya.
Dengan cara ini, maka seseorang bisa langsung memiliki ilmu supranatural tanpa harus melakukan laku tirakat atau amalan-amalan tertentu. Pengisian ilmu supranatural hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki ilmu supranatural tingkat tinggi.
Efek dari ilmu supranatural:
Banyak yang meyakini jika pemilik ilmu ghaib atau ilmu supranatural akan sulit meninggal dan tersiksa saat sakaratul maut atau menjelang kematiannya.
Hal itu memang benar terjadi jika orang yang bersangkutan menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk melakukan hal-hal buruk karena hukum karma atau hukum sebab akibat pasti berlaku dan harus ditanggungnya.
Tapi jika ilmu tersebut digunakan untuk tujuan yang baik, misalnya untuk membela diri, membela kebenaran, atau untuk menolong sesama tanpa pamrih maka hukum sebab akibat juga akan diterimanya sebagai kebaikan sesuai dengan apa yang telah dilakukannya. Intinya semua yang kita perbuat akan kembali kepada kita dalam bentuk yang sama.
Ada juga sebuah mitos yang mengatakan bahwa orang yang memiliki ilmu ghaib hidupnya akan miskin. Tentu saja hal itu tidak benar karena rejeki, jodoh dan maut adalah mutlak urusan TUHAN, tidak ada sangkut pautnya dengan ilmu.
Justru dengan ilmu kita bisa mendapatkan peluang lebih besar untuk memperoleh rejeki jika bisa memanfaatkannya dengan baik.
Semua kembali pada tingkah laku sipemilik ilmu, jika ilmu tersebut digunakan untuk menyakiti orang lain, mengancam orang lain, merugikan orang lain, mencelakai orang lain, atau sengaja menggunakannya untuk membuat seret rejeki orang lain, maka mitos tersebut pasti akan terjadi.
Satu hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh orang yang memiliki ilmu supranatural adalah jangan pernah bersikap sombong, karena TUHAN tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.
Rasa memiliki yang berakibat kesombongan inilah yang harus dihindari karena akan menjadi penghalang tercapainya tujuan.
Jadi bukan ilmu supranaturalnya yang dilarang, tapi sifat negatif yang ditimbulkannya yang harus dihindari.
Oleh sebab itulah rata-rata ilmu supranatural pasti memiliki pantangan tertentu. Tujuannya untuk mengendalikan perilaku orang yang memiliki ilmu tersebut agar tidak melewati batas.
Baca juga: Cara mempelajari ilmu kebal
Demikian sedikit informasi tentang pengertian ilmu kebatinan Kejawen yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Dunia Spiritual dan Supranatural, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Mengenal ilmu kebatinan Kejawen"