Tuah Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho
Hartalangit.com – Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho yang asli merupakan Keris yang paling tua dan istimewa karena saat ini sangat sulit ditemukan.
Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho banyak dicari oleh para kolektor Tosan Aji untuk dijadikan sebagai Keris tindih untuk mengayomi pusaka-pusaka koleksinya dan untuk meredam energi negatif dari pusaka-pusaka lainnya.
Dengan memiliki Keris tindih maka benturan energi dari pusaka-pusaka yang dimiliki dapat diredam sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi pemiliknya.
Selain memiliki kegunaan atau fungsi sebagai Keris tindih, Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho juga dipercaya memiliki tuah ampuh untuk tolak bala, untuk kewibawaan dan untuk pengayoman.
Meskipun bentuknya sangat sederhana, tapi kedua Keris tersebut memiliki energi dan perbawa yang sangat kuat serta terlihat menyenangkan saat dipandang.
Ilustrasi Keris Jalak Budho |
Baca juga: Keris tindih dan manfaatnya
Tapi sebetulnya ada makna lain dari istilah "tindih" tersebut, yaitu agar orang yang memiliki pusaka bisa menindih atau menekan egonya yang seringkali terlalu membanggakan atau menyombongkan pusaka miliknyalah yang paling bagus, paling ampuh dan yang terbaik.
Hal itu juga bermakna agar pengagem Keris pusaka bisa menindih / meredam sifat adigang, adigung, dan adiguna didalam dirinya.
Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho dipercaya memiliki energi yang paling kuat sebagai Keris tindih karena kedua Keris tersebut merupakan Keris yang usianya paling tua, dan biasanya akan ditempatkan pada posisi paling tinggi ditempat penyimpanan pusaka.
Hal itu sebetulnya juga merupakan simbol bahwa yang muda harus menghormati yang lebih tua, dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada Mpu pembuatnya karena Mpu pembuat Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho yang asli adalah leluhur dari para Mpu Keris pada era-era setelahnya.
Keris Bethok Kabudhan dan Keris Jalak Kabudhan yang asli termasuk sangat langka dan sulit ditemukan. Karena kelangkaannya itulah yang membuat harga / maharnya menjadi sangat fantastis meskipun kondisinya sudah kropos dan nyaris hancur, karena kebanyakan Keris Bethok Budho dan Keri Jalak Budho merupakan hasil temuan sungai atau terkubur ditanah.
Keris-Keris Kabudhan temuan menjadi kontroversial karena banyak dipalsukan dan banyak yang tertipu dengan Keris temuan aspal (asli tapi palsu), yaitu Keris baru yang sengaja dikubur didalam tanah atau di sungai agar tampak seperti Keris temuan yang penuh korosi.
Oleh karena itulah, jika hendak membeli Keris Bethok Budha atau Jalak Budha harus sangat hati-hati dan harus paham perbedaan antara Keris temuan asli dengan yang palsu.
Untuk menentukan keaslian Keris Kabudhan memang dibutuhkan pengalaman dan ketelitian yang tinggi, tapi paling tidak harus mengetahui beberapa ciri-ciri dasar untuk mebedakan Keris Kabudhan asli dan Keris Kabudhan palsu.
Berikut ini beberapa ciri-ciri Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho temuan yang asli tua / kuno:
1. Keris yang terkubur selama ratusan tahun didalam sungai dan terus dibasuh oleh air sungai serta diselimuti sedimen-sedimen pembentuk bumi akan memiliki patina yang berwarna hitam seperti aspal. Sedangkan yang terkubur didalam tanah (darat) akan terbungkus lagi oleh korosi yang berwarna coklat bata.
Ilustrasi Keris Kabudhan Temuan Darat |
Patina yang asli jika dibakar akan membara tapi tidak akan menyala, sedangkan Keris temuan palsu jika dibakar patinanya akan mengeluarkan nyala api.
Jika diputihkan / dibersihkan dengan air jeruk nipis, bau dari patina asli sangat khas (wangur). Pada permukaan patina terdapat untug cacing yang memiliki gelembung-gelembung yang terbentuk oleh proses oksidasi besi selama ratusan tahun.
Untuk membersihkan Keris temuan sebaiknya dilakukan secara hati-hati agar tidak hancur. Setelah dibersihkan sedikit demi sedikit dan teratur selama minimal 1 bulan maka gelembung-gelembung tersebut akan pecah dan meninggalkan bekas seperti kawah bulat sama seperti bekas gelembung sabun.
Itulah yang disebut untug cacing yang hanya bisa terbentuk secara alami selama beratus-ratus tahun dan tidak terdapat pada Keris temuan palsu.
Bekas untug cacing tersebut terdapat disepanjang bilah Keris dan letaknya tidak merata, tapi ter-area dan berkelompok-kelompok.
2. Karakter besi tua dan besi baru pasti berbeda. Yang tidak bisa ditiru / dipalsukan adalah karakter besi dan mineral-mineral lain yang terdapat pada besi tersebut.
Prinsipnya besi jaman dulu tidak di olah dengan teknologi tinggi, jadi pasti masih bercampur dengan mineral-mineral lainnya.
Berbeda dengan Keris baru, misalnya saja Keris yang terbuat dari besi rel kereta api yang besinya berwarna abu-abu, maka ketika dibuat menjadi Keris warnanya akan tetep homogen (sewarna dan merata).
Sedangkan karakter besi kuno temuan setelah dibersihkan maka akan tampak jelas warna besinya tidak homogen atau ada beberapa gradasi warna berbeda pada bilahnya yang disebabkan karena proses oksidasi selama beratus-ratus tahun. Gradasi warna berbeda tersebut adalah salah satu ciri dari Keris tua.
Ilustrasi Keris Kabudhan Temuan Sungai |
3. Pada bilah Keris kuno pasti terdapat mineral-mineral lain yang terbentuk atau tercampur saat proses pembuatan Keris atau tercampur setelah Keris terkubur didalam tanah selama ratusan tahun.
Tapi yang sering dijadikan standar pengujian adalah yang kedua, yaitu mineral lain yang tercampur pada bilah Keris setelah Keris tenggelam di sungai atau terkubur didalam tanah.
Untuk mengujinya harus menggunakan lensa khusus / mikroskop karena tidak bisa dilakukan dengan penglihatan mata biasa.
Tujuan pertama dari pengujian tersebut adalah untuk memeriksa kandungan yang terdapat pada pamor meteor yang berubah warna menjadi keemasan. Terkadang ada yang menyebutnya Pamor Jenar.
Terkikisnya pamor akibat korosi dan munculnya senyawa bawaan meteor yang berwarna keemasan tersebut memerlukan proses selama ratusan tahun dan tidak mungkin terdapat pada Keris baru.
Tujuan kedua adalah untuk memeriksa kandungan tembaga. Akibat terkubur selama ratusan tahun, maka akan terdapat mineral-mineral yang tercampur dan menyatu dengan bilah Keris, salah satunya adalah tembaga.
Tujuan ketiga adalah untuk memeriksa kandungan emas, karena dibutuhkan waktu sekitar 800 tahun untuk emas bisa menyatu dengan besi bilah Keris secara alami. Bentuknya seperti debu yang tidak dapat terlihat tanpa bantuan lensa khusus.
Pada Keris-Keris temuan kuno tangguh Sriwijaya, Medang Kamulan, Kanjuran, Daha, Kahuripan, Kediri, dan Singosari pasti terdapat salah satu mineral tersebut atau bahkan ketiga-tiganya.
Itulah beberapa ciri-ciri Keris Bethok Budho asli dan Keris Jalak Budho asli yang tidak mungkin bisa sama dengan Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho palsu buatan baru.
Dari segi bentuk dan korosi mungkin bisa dibuat, tapi karakter besi, tehnik penempaan dan mineral-mineral yang terdapat pada bilah Keris kuno tidak mungkin bisa ditiru.
Selain itu, bagi yang memiliki kepekaan batin tentu lebih mudah untuk membedakannya karena Keris tua pasti memancarkan energi dan perbawa yang kuat, sedangkan Keris baru tidak memiliki energi dan perbawa sama sekali seperti layaknya besi biasa.
Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri dan tuah Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho asli yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Keris pusaka dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Tuah Keris Bethok Budho dan Keris Jalak Budho"