Ciri dan Mitos Perkutut Songgo Rewang Ekor 11
Hartalangit.com – Katuranggan pada burung Perkutut merupakan ciri fisik tertentu yang berbeda dengan burung Perkutut pada umumnya. Ciri tersebut bisa berupa kelaian pada warna bulu, kelainan pada fisik dan bahkan jumlah bulu ekor Perkutut yang tidak umum juga merupakan katuranggan.
Ada cukup banyak katuranggan Perkutut lokal berdasarkan jumlah bulu ekornya, dan masing-masing dari katuranggan tersebut memiliki filosofi serta tuah yang berbeda-beda.
Salah satunya adalah Perkutut katuranggan Songgo Rewang yang memiliki bulu ekor berjumlah 11 lembar. Perkutut ini termasuk cukup langka karena pada umumnya bulu ekor burung Perkutut berjumlah 14 helai atau yang disebut lumrahe.
Jadi, bulu ekor Perkutut yang berjumlah 14 lembar tidak termasuk katuranggan karena rata-rata bulu ekor burung Perkutut berjumlah 14 lembar, kecuali ada ciri-ciri lainnya.
Perkutut katuranggan Songgo Rewang dinilai baik untuk dipelihara dan tidak pemilih. Artinya, Perkutut ini bisa cocok dipelihara oleh siapa saja.
Perkutut Songgo Rewang ekor 11 dipercaya memiliki tuah untuk membantu memudahkan pemiliknnya dalam segala urusan, sehinggan apa yang menjadi harapan atau cita-citanya akan lebih mudah tercapai.
Seperti halnya Perkutut katuranggan lainnya, Perkutut katuranggan Songgo Rewang juga memiliki filosofi yang berkaitan dengan kepercayaan akan tuahnya.
“Songgo” bisa di artikan menyangga atau menopang, sedangkan “Rewang” bisa di artikan membantu.
Baca juga: 3 ciri Perkutut berkhodam / beryoni
Perkutut katuranggan Songgo Rewang memiliki filosofi, agar dalam kehidupan ini hendaknya kita saling menyangga dan saling membantu atau saling tolong menolong dengan sesama. Karena dengan begitu, maka apa yang dikerjakan akan menjadi lebih mudah dan lebih ringan.
Perkutut Songgo Rewang juga merupakan pitutur atau wejangan tersirat bagi pemiliknya agar senantiasa mawas diri, bahwa hidup ini adalah kawelasaning GUSTI atau belas kasih dari TUHAN yang disimbolkan dengan bulu ekornya yang berjumlah 11 lembar, atau dalam bahasa Jawa "sewelas" yang dimaknai sebagai kawelasan.
Oleh karena itu, sebagai Manusia kita juga harus memancarkan sifat kawelasan atau welas asih itu terhadap sesama agar tercipta kehidupan yang harmonis, damai dan bahagia.
Orang yang memiliki sifat welas asih terhadap sesama juga akan mendapat kawelasaning GUSTI atau belas kasih dari TUHAN, sehingga kehidupannya akan penuh kemudahan dan keberkahan.
Demikian sedikit informasi tentang filosofi, tuah dan mitos Perkutut katuranggan Songgo Rewang ekor 11 yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Perkutut katuranggan, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Tonton juga videonya:
Video YouTube - Harta Langit Channel
Dukung Harta Langit Channel dengan cara like, subscribe, komen dan share video ini agar kami dapat terus berkarya untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya leluhur kita.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Ciri dan Mitos Perkutut Songgo Rewang Ekor 11"