Filosofi dan Tuah Keris Panji Penganten
Hartalangit.com – Keris Panji Penganten adalah salah satu dhapur Keris lurus yang cukup langka dan memiliki bentuk yang unik karena terdapat dua kembang kacang pada bagian gandiknya dengan posisinya saling berhadapan (atas dan bawah).
Selain itu, Keris Panji Penganten juga memiliki beberapa ricikan lain, yaitu sogokan rangkap, tikel alis, sraweyan, greneng dan gusen. Tapi selain berbilah lurus ada juga Keris Panji Penganten yang bilahnya berluk (berlekuk).
Baca juga: Makna spiritual Keris lurus dan Keris luk
Pada jaman dulu Keris Panji Penganten sering diberikan sebagai “Kancing Gelung” dari orang tua kepada anak laki-laki pada saat prosesi pernikahan sebagai simbol pemberian restu sekaligus amanat kepada calon mempelai pria agar selalu menjaga dan melindungi wanita yang dipersunting.
Selain itu, dalam tradisi Jawa jaman dulu Keris Panji Penganten juga dapat menjadi duta / utusan yang mewakili kehadiran seorang pria pada waktu meminang seorang wanita dan secara syah juga dapat mewakili pengantin pria yang dipersandingkan dengan mempelai wanita dipelaminan tanpa menyinggung kehormatan pihak keluarga mempelai wanita.
Untuk peristiwa penting seperti perkawinan, pada jaman dulu memang dikenal adanya Keris Kancing Gelung dimana pihak yang berkewajiban untuk memberikannya adalah orang tua dari mempelai wanita. Tapi jika pihak mempelai wanita tidak memilikinya maka pihak keluarga dari mempelai pria yang di anggap memiliki kewajiban untuk memberikan Keris sebagai Kancing Gelung (Cundhuk Ukel).
Bahkan menurut catatan sejarah, Sultan PB X konon gemar memberikan Kancing Gelung kepada putra mantu. Budaya Kancing Gelung ini tidak hanya dilakukan oleh kalangan Kraton saja tapi juga masyarakat diluar Kraton.
Tujuan pemberian Keris Kancing Gelung (Cundhuk Ukel) adalah untuk:
1. Sebagai simbol bahwa anak yang membawa Keris tersebut sudah dilepas dari masa lajangnya dan siap memasuki masa kedewasaan atau kemandirian memalui pintu gerbang pernikahan. Keris tersebut adalah kancing atau pengunci yang merupakan pernyataan kepastian perjodohan.
2. Keris Panji Penganten di anggap sebagai pemersatu yang menumbuhkan keserasian dan kebersamaan dalam menjalani hidup berumah tangga.
3. Keris Kancing Gelung secara simbolik merupakan harapan, petuah dan restu dari orang tua kepada anaknya sekaligus sebagai sipat kandel (penguat batin) dalam mengarungi mahligai rumah tangga.
4. Sebagai senjata untuk menjaga keselamatan calon mempelai pria. Bahkan Keris Kancing Gelung akan dibawa ke medan peperangan sebagai senjata maupun piyandel.
Jaman dulu para prajurit Jawa biasanya akan membawa 3 bilah Keris sekaligus ketika berperang. Yang dikenakan dipinggang sebelah kiri biasanya adalah Keris Kancing Gelung pemberian mertua sewaktu menikah.
Dalam jarwo dosok nama Panji memiliki filosofi yang tinggi khususnya tentang nilai Ke-Tuhanan. Panji merupakan singkatan dari “Mapan Marang Kang Siji” atau dapat di artikan menuju kepada yang satu (TUHAN) yang merupakan sumber atau muara dari kesucian batin dan pikiran Manusia.
Dalam pandangan orang Jawa, pengantin adalah “ratu sedino” atau menjadi raja sehari. Rumah tangga yang dibangun melalui sebuah ikatan suci perkawinan merupakan Kerajaan bagi pasangan suami istri dan anak-anaknya kelak. Layaknya sebuah Kerajaan maka rumah tangga harus dijaga kedaulatan dan kehormatannya.
Kepemimpinan sang raja tidaklah sendirian karena harus didukung oleh permaisuri untuk saling mengisi dan bukan sekedar diposisikan sebagai “konco wingking” karena tanpa dukungan permaisuri (istri), seorang raja (suami) tidak akan bisa menjalankan kepemimpinannya dengan baik. Artinya, baik buruknya rumah tangga sangat tergantung pada kepemimpinan suami yang didukung oleh istri.
Pernikahan merupakan salah satu momen yang sangat sakral dalam perjalanan hidup Manusia, dan setiap orang tentu memiliki tujuan dibalik pernaikahan yang mereka laksanakan.
Pernikahan tidak hanya menyatukan dua hati saja, akan tertapi ada banyak makna dan tujuan dibalik sebuah pernikahan karena ada banyak keberkahan dibalik indahnya pernikahan.
Ricikan kembang kacang kembar dengan posisi saling berhadapan pada bagian gandik Keris Panji Penganten merupakan simbol penyatuan hubungan kosmis dari dua pasangan paradok (bertentangan), yaitu laki-laki dan perempuan.
Maksudnya adalah untuk menyatukan dunia Sakala dan Niskala agar mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan serta dapat mencapai kesempurnaan hidup.
Keris Panji Penganten dipercaya memiliki tuah untuk keselamatan, kesejahteraan, keharmonisan rumah tangga dan memudahkan tercapainya cita-cita.
Demikian sedikit informasi tentang filosofi dan tuah (khasiat) Keris Panji Penganten yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain tentang Keris pusaka dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Filosofi dan Tuah Keris Panji Penganten"