Ciri dan Mitos Perkutut Widahsono Gosta-Gasti (WGG)
Hartalangit.com – Perkutut Widahsono Gosta Gasti (WGG) memiliki ciri khusus pada suara manggungnya yang keras dan menggema ke berbagai penjuru sampai jarak yang sangat jauh, sehingga suaranya terdengar seperti ada dimana-mana.
Karakter suara Perkutut Widahsana Gasta Gasti (WGG) terdengar begitu lembut dan senggang dengan irama yang mengalun indah khas Perkutut lokal (koong) jaman dulu.
Perkutut ini termasuk sangat langka dan sulit dijumpai, karena tipe suara Perkutut Widahsono Gosta Gasti biasanya hanya bisa ditemukan pada burung Perkutut lokal alam yang sudah berusia dua rambatan atau 20 tahun lebih.
Karena semakin tua, kualitas suara Perkutut lokal alam akan semakin bagus dan stabil. Suara anggungan Perkutut lokal alam akan mengalami perubahan setiap satu rambahan (10 tahun).
Perkutut Widaksana Gasta Gasti dinilai sangat baik untuk di pelihara karena dipercaya memiliki tuah untuk ketentraman, untuk kebahagiaan, untuk pengayoman dan keseimbangan hidup.
Tapi sebetulnya ada makna tersirat dari Perkutut Widahsono Gosta Gasti yang berkaitan dengan mitosnya. Seperti halnya Perkutut katuranggan yang lain, Perkutut Widahsono Gosta Gasti juga memiliki filosofi mendalam tentang kehidupan dan sarat muatan spiritual.
Dari sisi spiritual, Widahsono Gosta Gasti bisa dimaknai sebagai sebuah kidung yang dilantuntan dengan penuh kebijaksanaan dan penghayatan secara berulang-ulang.
Yang dimaksud adalah pujian-pujian sebagai wujud penghambaan dan kecintaan mahluk kepada Sang Pencipta yang di ucapan secara berulang-ulang sampai selaras dengan hati, sehingga akan menumbuhkan ketentraman batin dan manunggal roso, atau Manunggaling Kawulo lan Gusti.
Baca juga: Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti
Pesan yang hendak disampaikan dari Perkutut Widahsono Gosta Gasti, yaitu jika ingin memiliki kehidupan yang tentram, damai dan bahagia, maka sebagai Manusia kita harus selalu ingat kepada Sang Pencipta dengan cara beribadah dan banyak berdzikir.
Selain itu, dalam kehidupan bermasyarakat kita juga harus menjalin hubungan baik dengan sesama. Salah satunya dengan menjaga ucapan dan tutur kata. Karena kata-kata yang baik dan penuh kebijaksanaan dapat meredakan amarah, dendam dan kebencian.
“Ajining Diri Soko Kedhaling Lathi, Ajining Rogo Gumantung Soko Busono” yang artinya bahwa harga diri seseorang tergantung dari gerak lidahnya atau ucapannya. Dan penampilan atau pakaian seseorang juga mencerminkan pribadinya.
Sifat atau kepribadian seseorang bisa dinilai dari ucapannya. Jika kata-katanya baik dan sopan maka akan lebih disukai dan dihargai oleh orang-orang disekitarnya, sehingga akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari orang lain, baik di lingkungan masyarakat maupun dalam pekerjaan.
Demikian sedikit informasi tentang ciri, mitos, filosofi dan tuah Perkutut Widahsono Gosta Gasti (WGG) yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Perkutut katuranggan dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Tonton juga videonya:
Video YouTube - Harta Langit Channel
Dukung Harta Langit Channel dengan cara like, subscribe, komen dan share video ini agar kami dapat terus berkarya untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya leluhur kita.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Ciri dan Mitos Perkutut Widahsono Gosta-Gasti (WGG)"