9 Perkutut Katuranggan Yang Berkaitan Dengan Cerita Pewayangan
Perkutut Katuranggan Wisnu Murti |
Nama-nama katuranggan dan ciri mathi Perkutut lokal banyak yang mengambil dari alam, tosan aji dan juga cerita pewayangan yang memiliki makna mendalam tentang kehidupan dan sarat muatan spiritual.
Pada artikel kali ini akan membahas tentang 9 Perkutut katuranggan yang namanya berkaitan dengan cerita pewayangan dan tokoh-tokoh pewayangan.
Baca juga: Katuranggan dan ciri mathi Perkutut lengkap dengan gambar beserta penjelasan tentang tuahnya
Berikut ini 9 Perkutut katuranggan yang berkaitan dengan cerita pewayangan:
1. Perkutut Katuranggan Pendowo Mijil
Perkutut ini memiliki ciri khusus pada bulu ekornya yang berjumlah 15 helai. Pada umumnyan bulu ekor burung Perkutut berjumlah 14 lembar atau yang disebut lumrahe, dan jika ada burung Perkutut yang bulu ekornya kurang atau lebih dari 14 lembar maka Perkutut tersebut di anggap memiliki keistimewaan atau berkaturanggan.
Perkutut ekor 15 di anggap istimewa karena termasuk langka dan jarang dijumpai. Selain itu, Perkutut Pendowo Mijil juga di anggap memiliki tuah yang dapat mempengaruhi kehidupan dan sifat pemiliknya menjadi lebih baik.
Perkutut Pendowo Mijil termasuk katuranggan yang dinilai baik untuk dipelihara. Konon, orang yang memelihara Perkutut Pendowo Mijil akan terangkat derajatnya dan memiliki wibawa yang besar sehingga akan dihormati oleh banyak orang.
2. Perkutut Katuranggan Satrio Pemanah
Perkutut Satrio Pemanah memiliki ciri khusus pada bulu ekornya yang berjumlah 13 lembar. Perkutut ini dipercaya memiliki tuah untuk meningkatkan kharisma sehingga akan membuat pemiliknya disukai dan dihormati oleh banyak orang.
Bahkan konon, Perkutut ini memiliki daya pengasihan yang cukup kuat sehingga akan membuat pemiliknya disukai oleh banyak wanita.
Tapi sebetulnya ada makna tersirat dari katuranggan Satrio Pemanah yang berkaitan dengan mitosnya, karena setiap katuranggan dan ciri mathi Perkutut sejatinya memiliki makna tersirat sebagai pesan moral dan tuntunan hidup.
3. Perkutut Katuranggan Satrio Wirang
Perkutut Satrio Wirang memiliki ciri khusus pada bulu ekornya yang berjumlah 16 lembar. Perkutut ini juga berkaitan dengan cerita pewayangan seperti halnya Perkutut Pendowo Mijil dan Perkutut Satrio Pemanah.
Jika katuranggan Satrio Pemanah menggambarkan tentang sosok kesatria ke-3 Pandawa, yaitu Arjuna, maka katuranggan Satrio Wirang menggambarkan sosok Basukarno saudara Arjuna yang digambarkan sebagai kesatria ke-6 yang tidak termasuk bagian dari Pandawa.
4. Perkutut Katuranggan Kantong Semar
Perkutut Kantong Semar memiliki ciri khusus pada bagian temboloknya yang terlihat melembung atau menonjol ke depan sehingga kemudian dikaitkan dengan tokoh pewayangan Semar.
Semar digambarkan memiliki tubuh gempal dengan perut yang besar. Dari situlah asal mula nama katuranggan Kantong Semar karena temboloknya melembung kedepan seperti perut Semar. Sedangkan "Kantong" adalah wadah untuk menyimpan sesuatu.
Kantong Semar dapat di artikan sebagai wadah / tempat yang baik untuk menyimpan atau menampung hal-hal yang sifatnya baik seperti sifat Semar.
Baca juga: Filosofi dan Tuah Perkutut Kantong Semar
5. Perkutut Katuranggan Bodronoyo
Perkutut Bodronoyo memiliki ciri khusus pada bagian kepalanya yang selalu mendongak ke atas. Perkutut ini juga berkaitan dengan tokoh pewayangan Semar.
Kepala Perkutut Bodronoyo yang selalu mendongak ke atas di anggap memiliki kemiripan dengan tokoh Semar Bodronoyo, sehingga kemudian dinamakan katuranggan Bodronoyo / Badranaya.
Perkutut ini di nilai baik untuk dipelihara karena memiliki energi kasepuhan yang sifatnya ngemong atau mengayomi seperti tokoh Semar.
Baca juga: Filosofi dan Tuah Perkutut Bodronoyo
6. Perkutut Katuranggan Noroyono
Perkutut Noroyono / Narayana memiliki ciri khusus pada bagian kepalanya yang selalu menunduk kebawah dan memiliki pembawaan yang tenang. Noroyono adalah nama lain dari Kresna yang memiliki makna “pelindung dan pengayom bagi semua orang”.
Perkutut katuranggan Noroyono merupakan pesan tersirat untuk para pemimpin agar dapat meniru kepemimpinan Kresna yang bisa melindungi dan mengayomi serta bersikap rendah hati yang digambarkan dengan kepalanya selalu menunduk kebawah.
Baca juga: Filosofi dan Tuah Perkutut Noroyono
7. Perkutut Katuranggan Wisnu Murti
Perkutut Wisnu Murti memiliki ciri khusus pada bagian kaki, paruh dan matanya yang berwarna hitam.
Wisnu Murti memiliki makna yang dalam menyangkut kehidupan dan keseimbangan alam semesta yang berhubungan dengan ajaran Dewa Wisnu, yaitu upaya untuk menjaga keseimbangan, kedamaian dan kesejahteraan dunia (Hamemayu Hayuning Bawono).
Katuranggan Wisnu Murti juga berkaitan dengan salah satu tokoh pewayangan, yaitu Dewa Wisnu. Dalam penggambaran umum, Dewa Wisnu dilukiskan sebagai sosok laki-laki yang berkulit hitam-kebiruan.
Wisnu Murti atau Wisnu Memurti adalah perwujudan Dewa Wisnu yang menjadi besar dan menyeramkan tapi bermakna kedamaian.
Baca juga: Filosofi dan Tuah Perkutut Wisnu Murti
8. Perkutut Katuranggan Wisnu Wicitro
Perkutut Wisnu Wicitro / Wisnu Wicitra memiliki ciri khusus pada bulu-bulunya yang berwarna kehitaman. Bagian paruh, kaki dan kukunya juga berwarna kehitaman.
Wisnu adalah nama Dewa pemelihara dalam konsep Tri Murti yang bertugas memelihara dan melindungi semua ciptaan TUHAN. Sedangkan Wicitro atau Wicitra dalam bahasa sansekerta artinya citra atau rupa. Jadi, Wisnu Wicitro bisa di artikan serupa atau menyerupai Dewa Wisnu.
Tapi sebetulnya ada makna lain dari katuranggan Wisnu Wicitro, yaitu untuk mengingatkan pemiliknya agar bisa memiliki sifat seperti Dewa Wisnu atau sifat Bumi yang mengayomi dan rendah hati dalam menyikapi segala hal.
Baca juga: Filosofi dan Tuah Perkutut Wisnu Wicitro
9. Perkutut Katuranggan Sri Sedono Lulut
Perkutut Sri Sedono Lulut memiliki ciri khusus pada kuku dikedua jempol kakinya yang berwarna putih bersih. Nama katuranggan ini berkaitan dengan legenda Dewi Sri dan Raden Sadono, yaitu kakak beradik yang dikutuk oleh ayahnya menjadi burung sriti (burung walet) dan ular sawah.
Legenda Dewi Sri dan Raden Sadono yang dikutuk menjadi ular sawah dan burung sriti merupakan pesan tersirat dari para leluhur untuk selalu menjaga keselarasan dengan alam, terutama bagi para petani, karena ular sawah memiliki peranan penting dalam mengendalikan hama tikus disawah dan burung sriti yang sering terbang bergerombol di atas sawah untuk mencari makan juga memiliki peran cukup penting dalam menekan populasi serangga yang menjadi hama padi.
Baca juga: Filosofi dan Tuah Perkutut Sri Sedono Lulut
Demikian sedikit informasi tentang 9 Perkutut katuranggan yang berkaitan dengan cerita dan tokoh-tokoh pewayangan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Perkutut katuranggan dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Tonton juga videonya:
Video YouTube - Harta Langit Channel
Dukung Harta Langit Channel dengan cara like, subscribe, komen dan share video ini agar kami dapat terus berkarya untuk mengenalkan dan melestarikan warisan budaya leluhur kita.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "9 Perkutut Katuranggan Yang Berkaitan Dengan Cerita Pewayangan"