Ramalan Ronggowarsito Tentang Pemimpin Nusantara
Ilustrasi |
Nama asli Ronggowarsito adalah Bagus Burhan, beliau adalah anak dari Mas Pajangswara, cucu buyut Yasadipura II yang merupakan pujangga utama Keraton Solo.
Ayah Bagus Burhan merupakan keturunan dari Kesultanan Pajang sedangkan ibunya adalah keturunan dari Kesultanan Demak.
Bagus Burhan di asuh oleh Ki Tanujaya yang merupakan abdi dari ayahnya. Setelah kematian Yasadipura II, Ronggowarsito di angkat sebagai pujangga Kasunanan Surakarta Hadiningrat oleh Pakubuwana VII pada tanggal 14 - September - 1845.
Selama ini ramalan-ramalan Ronggowarsito sering disejajarkan dengan Jangka Jayabaya karya Raja Kerajaan Kediri. Salah satu karya besarnya bernama Serat Kalatidha.
Bakat menulis Ronggowarsito diperoleh dari Raden Tumenggung Sujanaputra yang juga terkenal dengan sebutan Pangeran Karanggayam seorang pujangga Kraton Pajang yang pernah mengarang kitab bernama Nitisruti.
Selain itu, kegemaran membaca Ronggowarsito diperoleh dari kakeknya yang bernama R.T. Sastranagara yang juga seorang pujangga Kraton Surakarta.
Semasa hidupnya dari 1826 hingga 1873, Ronggowarsito telah berhasil menulis 60 judul buku dengan beragam bahasa.
Kebanyakan tulisannya berisi tentang falsafah, kebatinan, lakon-lakon wayang, cerita panji, dongeng, babad, sastra, bahasa, kesusilaan, adat istiadat, pendidikan, primbon, ramalan dan sebagainya.
Dalam ramalannya, Ronggowarsito menceritakan tentang akan datangnya 7 orang Tokoh yang akan muncul di kemudian hari dan menjadi pemimpin Nusantara atau sebagian bekas wilayah Kerajaan Majapahit.
Ketujuh Tokoh yang dimaksud oleh Ronggowarsito tersebut masing-masing disebut sebagai Satria Kinunjara Murwa Kuncara, Satria Mukti Wibawa Kesandhung Kesampar, Satria Jinumput Sumela Atur, Satria Lelana Tapa Ngrame, Satria Piningit Hamong Tuwuh, Satria Boyong Pambukaning Gapura dan Satria Pinandhita Sinisihan Wahyu.
Oleh sebagian kalangan, ramalan Ranggawarsita tersebut diyakini benar-benar menjadi kenyataan sesuai sifat-sifat yang digambarkan pada ketujuh tokoh yang dimaksud.
Berikut ini penafsiran dari ke-7 Tokoh yang akan memimpin Nusantara dalam ramalan Ronggowarsito:
1. Satria Kinunjara Murwa Kuncara
Tokoh yang pertama ini digambarkan oleh Ronggowarsito adalah sosok pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjara).
Tokoh inilah yang kelak akan membebaskan Negeri ini dari belenggu keterpenjaraan (penjajah) dan tokoh ini menjadi sangat terkenal sebagai sosok pemimpin yang tersohor di seluruh jagad (Murwa Kuncara).
Banyak orang yang menafsirkan bahwa sosok yang dimaksud oleh Ronggowarsito dalam ramalannya adalah Ir. Soekarno Presiden pertama Republik Indonesia yang berkuasa dari 18 - Agustus - 1945 sampai 12 Maret 1967 (Orde Lama).
Seperti yang kita ketahui bahwa Presiden Soekarno merupakan salah satu Tokoh pejuang kemerdekaan yang pernah beberapa kali dipenjara (Kinunjara). Bahkan pada masa-masa akhir hidupnya, beliau juga di asingkan oleh rezim yang berkuasa pada saat itu.
Presiden Soekarno merupakan salah satu Tokoh kharismatik yang sangat berpengaruh dan sangat disegani (Murwa Kuncara), baik didalam Negeri maupun diluar Negeri.
Baca juga: Hubungan Raja-Raja Mataram Dengan Ratu Kidul
2. Satria Mukti Wibawa Kesandhung Kesampar
Tokoh yang ke-2 adalah seorang pemimpin yang digambarkan memiliki harta yang berlimpah (Mukti) dan memiliki wibawa yang besar / ditakuti (Wibawa).
Tapi Tokoh ini akan mengalami keadaan yang selalu dipersalahkan dan akan selalu dikaitkan dengan segala hal buruk / kesalahan (Kesandhung Kesampar).
Banyak orang yang menafsirkan bahwa Tokoh tersebut adalah Soeharto Presiden Republik Indonesia ke-2 yang berkuasa dari 12 - Maret - 1967 sampai 21 - Mei - 1998 (Orde Baru).
3. Satria Jinumput Sumela Atur
Tokoh ke-3 yang digambarkan oleh Ronggowarsito dalam ramalannya adalah seorang pemimpin yang di angkat / terpungut keadaan (Jinumput). Sosok ini di angkat menjadi pemimpin karena situasi yang terjadi pada saat itu.
Masa kepemimpinan Tokoh ini hanya sebentar karena hanya sebagai penyambung kekosongan kekuasaan di masa jeda (transisi) atau sekedar untuk menyelingi saja (Sumela Atur).
Banyak orang yang menafsirkan bahwa tokoh yang dimaksud adalah B.J. Habibie yang menjadi Presiden Republik Indonesia ke-3 dari 21 - Mei - 1998 sampai 20 - Oktober - 1999.
4. Satria Lelana Tapa Ngrame
Tokoh yang ke-4 digambarkan sebagai sosok yang suka mengembara / keliling dunia (Lelana) dan Religius / Rohaniawan (Tapa Ngrame).
Banyak orang menafsirkan bahwa Tokoh yang dimaksud adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) Presiden Republik Indonesia ke-4 yang berkuasa dari 20 - Oktober - 1999 sampai 23 - Juli - 2001.
5. Satria Piningit Hamong Tuwuh
Tokoh yang ke-5 ini muncul dengan membawa kharisma dan nama besar dari orang tuanya (Hamong Tuwuh).
Tokoh ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden Republik Indonesia ke-5 menggantikan Gusdur dari 23 - Juli - 2001 sampai 20 - Oktober - 2004.
6. Satria Boyong Pambukaning Gapura
Tokoh yang ke-6 ini digambarkan sebagai Tokoh yang menempati puncak Kepemimpinannya melalui tahapan berjenjang (Boyong), berpindah tempat (sebelumnya pernah menjabat).
Banyak orang yang menafsirkan bahwa Tokoh yang dimaksud adalah Soesilo Bambang Yudhoyono karena pernah menjabat sebagai Presiden setelah “Boyong” (pindah tempat) dari sebelumnya menjadi menteri di masa pemerintahan Megawati.
Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan Presiden ke-6 Republik Indonesia yang berkuasa dari 20 - Oktober – 2004 sampai 20 - Oktober - 2014.
7. Satria Pinandhita Sinisihan Wahyu
Tokoh yang ke-7 digambarkan sebagai sosok pemimpin yang waskita dan sangat religius sampai-sampai disebut seperti seorang Resi / Begawan atau orang yang tidak lagi mementingkan urusan duniawi (Pinandhito).
Semua tindakannya selalu berdasarkan pada hukum / petunjuk TUHAN (Sinisihan Wahyu) dan apa yang dikerjakannya semata-mata hanya untuk kepentingan rakyatnya.
Setiap langkahnya selalu dalam naungan TUHAN sehingga akan mendapatkan keselamatan dalam kepemimpinannya dan dapat membawa Nusantara menjadi Negeri yang makmur "Gemah Ripah Loh Jinawi".
Tokoh ini ditafsirkan sebagai Ir. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia ke-7 yang berkuasa dari 20 - Oktober - 2014 sampai sekarang.
Itulah gambaran dari ke-7 Tokoh yang pada 2 abad lalu telah diramalkan oleh Ronggowarsito akan menjadi pemimpin Nusantara. Tapi sayangnya untuk pemimpin Indonesia yang ke-8 dan seterusnya tidak ada dalam ramalan tersebut.
Baca juga: Makna Wahyu Keprabon Bagi Pemimpin Nusantara
Demikian sedikit informasi tentang ramalan Ranggawarsita tentang pemimpin Nusantara yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar sejarah Nusantara dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Ramalan Ronggowarsito Tentang Pemimpin Nusantara"