Syarat dan Pantangan Pesugihan Nyai Puspo Cempoko
 |
| Ilustrasi |
Jika pelaku pesugihan menyanggupi semua persyaratan yang diminta maka dia akan mendapatkan apa yang di inginkan, baik secara langsung maupun melalui cara-cara tertentu yang tidak wajar karena dibantu oleh mahluk ghaib yang menjadi sekutunya.
Ada banyak sekali jenis pesugihan dengan tata cara dan persyaratan yang berbeda-beda, ada yang meminta tumbal dan ada juga yang tanpa tumbal.
Hampir disemua daerah di Indonesia terdapat tempat-tempat keramat yang sering didatangi orang untuk ngalap berkah dan mencari pesugihan. Salah satunya adalah pesugihan Nyai Puspo Cempko didaerah Kabongan - Kabupaten Rembang - Jawa Tengah.
Pesugihan Nyai Puspo Cempoko cukup terkenal di Jawa Tengah dan banyak didatangi orang dari berbagai daerah karena konon pesugihan ini tidak meminta tumbal nyawa Manusia.
Pesugihan ini hanya mensyaratkan para pelakunya untuk menikah dengan Nyai Puspo Cempoko yang dipercaya sebagai penunggu ghaib sebuah makam keramat yang dinamai Watu Tumpeng.
Menurut legenda, Watu Tumpeng merupakan kuburan gajah yang diberikan oleh Panembahan Senopati untuk Kerincing Wesi. Tempat itulah yang sering didatangai oleh para peziarah dari berbagai daerah untuk mencari pesugihan.
Jika pelaku pesugihan bersedia menyerahkan jiwa dan raganya dengan menjadi suami Nyai Puspo Cempoko maka dia akan mendapatkan harta kekayaan yang melimpah.
Tapi setelah terikat perjanjian dengan Nyai Puspo Cempoko maka para pelaku pesugihan ini tidak boleh menikah dengan orang lain dan tidak boleh berhubungan badan dengan wanita lain. Selain itu, para pelaku pesugihan juga harus menyediakan sesaji pada waktu-waktu tertentu.
Banyak orang yang tertarik untuk melakukan pesugihan ini karena syarat yang diminta cukup mudah dan ketika berhubungan badan konon Nyai Puspo Cempoko akan mewujudkan diri sebagai sosok wanita muda yang sangat cantik.
Para pemuja Nyai Puspo Cempoko akan diminta untuk menyediakan kamar khusus yang tidak boleh dimasuki oleh orang lain untuk menyambut kedatangan Nyai Puspo Cempoko. Setiap malam jumat kliwon Nyai Puspo Cempoko akan datang ke kamar tersebut untuk minta dilayani.
Selain harus melayani Nyai Puspo Cempoko, para pelaku pesugihan juga harus menyediakan sesaji berupa jajanan pasar, kembang setaman, kelapa hijau serta bakaran kemenyan madu setiap malam jumat kliwon. Semua sesaji tersebut harus disediakan dan tidak boleh ada yang terlupakan.
 |
| Ilustrasi |
Baca juga: Syarat dan Pantangan Memelihara Tuyul
Meskipun syarat-syarat yang diminta kelihatannya mudah untuk dijalani, tapi sesungguhnya persyaratan tersebut sangat berat karena tujuan memiliki kekayaan adalah untuk kebahagiaan. Tapi bagaimana bisa bahagia jika seumur hidup harus hidup membujang dan tidak memiliki keturunan, lalu untuk apa semua kekayaan yang dimiliki.
Meskipun pesugihan ini tidak meminta tumbal, tapi jika pelaku pesugihan sampai melanggar pantangan dengan menikah atau berhubungan dengan wanita lain maka dia sendirilah yang akan menjadi tumbal dan menjadi budak Nyai Puspo Cempoko selamanya di alam ghaib.
Jadi sebaiknya jangan pernah tergoda dengan bujuk rayu setan untuk melakukan pesugihan dalam bentuk apapun, karena apapun yang mereka janjikan sebetulnya adalah tipu daya untuk menjerumuskan Manusia ke jurang kenistaan.
Jadi meskipun dikatakan pesugihan tanpa tumbal namun pada akhirnya semua jenis mahluk ghaib pesugihan pasti akan menuntut sesuatu sebagai imbalan atas apa yang telah diberikan.
Demikian sedikit informasi tentang misteri dan mitos pesugihan tanpa tumbal Nyai Puspa Cempaka yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar dunia spiritual dan supranatural dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Syarat dan Pantangan Pesugihan Nyai Puspo Cempoko"