Ciri dan Mitos Perkutut Brahma Sulur
Ilustrasi Perkutut Brahma Sulur (Bromo Sulur) |
Dalam tradisi Jawa, burung Perkutut juga menjadi salah satu simbol kelengkapan seorang laki-laki yang sudah di anggap mapan, yaitu Griyo (Rumah), Turonggo (Kuda / Kendaraan), Garwo (Istri), Kukilo (Burung Perkutut) dan Curigo (Keris).
Perkutut di anggap istimewa karena memiliki nilai-nilai falsafah dan pesan moral yang disampaikan secara tersirat sebagaimana nama Perkutut itu sendiri yang merupakan singkatan dari “Perkoro kang kudu ditut” atau perihal yang harus di ikuti.
Selain dipelihara untuk dinikmati suara anggunagnnya yang merdu, burung Perkutut juga di anggap sebagai burung keramat yang penuh mitos, khususnya Perkutut lokal alam yang memiliki katuranggan atau ciri mathi tertentu.
Mitos dan legenda tentang burung Perkutut sudah ada sejak jaman dulu dan menjadi cerita turun-temurun di masyarakat, bahkan terkadang menjadi pakem yang di ikuti oleh para penggemar burung Perkutut.
Ada burung Perkutut yang di anggap baik untuk dipelihara dan ada juga yang di anggap tidak baik untuk dipelihara. Para penggemar Perkutut katuranggan biasanya akan memilih Perkutut yang katuranggannya baik untuk dipelihara, karena mereka percaya bahwa Perkutut tersebut dapat membawa pengaruh positif bagi pemiliknya.
Sedangkan Perkutut yang katuranggannya tidak baik biasanya akan dihindari karena jika dipelihara konon dapat membawa sial atau nasib buruk bagi pemiliknya.
Berdasarkan pakem, ada banyak sekali jenis Perkutut katuranggan yang masing-masing memiliki ciri-ciri dan tuah berbeda-beda yang sebagian sudah dibahas pada artikel-artikel sebelumnya.
Baca juga: Katuranggan dan ciri mathi Perkutut lengkap dengan gambar beserta penjelasan tentang tuahnya
Pada artikel kali ini akan membahas tentang ciri-ciri dan mitos Perkutut katuranggan Brahma Sulur (Bromo Sulur) yang di anggap tidak baik untuk dipelihara.
Perkutut Bromo Sulur memiliki ciri khusus berupa usus yang menjulur keluar dari duburnya (ambeien). Perkutut ini dinilai tidak baik untuk dipelihara karena dipercaya dapat membawa penyakit.
Hal itu tentu ada alasannya karena bagian seperti usus yang menjulur keluar dari dubur Perkutut tersebut biasanya adalah cacing pita yang sangat berbahaya jika menular kepada Manusia.
Jadi sebaiknya burung Perkutut yang memiliki ciri-ciri seperti itu jangan dipelihara karena bisa saja menulari pemiliknya atau keluarganya.
Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri dan mitos Perkutut katuranggan Brahma Sulur (Bromo Sulur) yang dapat kami samnpaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Perkutut katuranggan dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Ciri dan Mitos Perkutut Brahma Sulur"